Orang percaya adalah orang yang telah dipanggil oleh Allah dari kegelapan dosa kepada terang kasih Tuhan, hidup dalam anugerah keselamatan-Nya. Allah memanggil orang percaya bukan sekedar supaya umat menjadi kudus dan bisa menikmati berkat keselamatan yang Dia anugerahkan, apa lagi hanya sekedar menikmati berkat-berkat yang bersifat materialitis seperti kekayaan, kesehatan, jabatan dll, karena kalau hanya sebatas hal tersebut maka orang fasikpun bisa memilikinya. Hal penting yang harus dipahami dan dilakoni oleh orang percaya adalah bahwa Allah memanggil mereka dengan satu mandate khusus yaitu untuk menjadikan mereka sebagai saksi yang hidup bagi Allah yang hidup dan berkuasa. Hal ini sangat tampak dalam panggilan Allah kepada Abraham, bangsa Israel, para nabi hingga panggilan para murid Tuhan Yesus Kristus. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi"(Kis. 1:8).
Tugas dan panggilan untuk menjadi saksi Kristus ini tidak boleh diabaikan. Menjadi saksi Kristus adalah tugas pokok orang percaya yang harus diemban dan dilaksanakan, tugas ini melekat dalam diri orang percaya sejak orang percaya menerima Tuhan Yesus (lahir baru) hingga mereka menghembuskan nafas terakhir (kematian). Karena itu, sangat ironis bila orang percaya tidak menyadari tugas dan panggilan ini. Karena itu menjadi saksi kebenaran seharusnya tampak dalam setiap lini kehidupan.
Apakah ada resiko dan konsekuensi yang akan dialami oleh para saksi kebenaran ini? Pasti ada. Ketika Kebenaran disampaikan maka tidak semua orang menerima dan menyukainya, pasti akan ada penolakan dari yang mendengarnya. Penolakan bukan saja pada apa yang disampaikan tetapi juga akan dialami oleh mereka yang menyampaikan. Jika ingin melihat resiko dan konsekuensi dari menyatakan kebenaran di tengah dunia yang telah berdosa ini, lihatlah ke belakang dengan membaca pada apa yang dialami oleh para nabi, para rasul dan lebih lagi pada apa yang telah dilakukan oleh manusia berdosa pada Yesus Kristus. Karena itu jangan pernah bermimpi bahwa jika hidup percaya dan mengikut Yesus Kristus atau menjadi muridNya akan mendapatkan hidup seperti yang disukai oleh manusia, misalnya tanpa kesulitan dan penderitaan. Menjadi saksi Kristus seringkali dibayar dengan cacimaki, hinaan, dikucilkan, ditolak dan bahkan mungkin di bunuh. Sementara, kita sebagai orang Kristen mungkin menganggap dan mengharap bahwa upah dari menjadi saksi Kristus adalah, dihormati, menjadi polpuler, dipuji, banyak follower dll, tetapi realitanya bisa bertolak belakang, sehingga tidak heran ada yang kecewa, tidak suka dan tidak kuat. Kalau demikian siapa yang kuat dan suka menjadi saksi bagi Allah? Hanya orang yang diberi kasih karunia dan kekuatan dari Tuhanlah yang sanggup untuk menjadi saksi bagi Dia. Karena kekuatan itu bukan ada pada manusia melainkan pada penyertaan Tuhan semata.
Oleh sebab itu hal penting yang harus dimiliki seorang saksi kebenaran Allah adalah memiliki pemahaman yang benar akan Dia, hidup di dalam firman, rela memberi pendengaran pada suara Tuhan (firman Tuhan), menyerahkan hati untuk dibentuk oleh Allah. Dan seorang yang dipanggil untuk menjadi saksi bagi kebenaran Allah adalah seorang yang hidup dalam kesungguhan melakukan kehendak Allah. Perbuatan benar sebagai buah dari pendengaran, perenungan akan firman Tuhan serta buah iman yang sejati itulah yang seharusnya ada dalam diri orang percaya sebagai saksi kebenaran Tuhan. Selamat menjadi saksi Kristus.