“Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKU”. (Yesaya 1:16)
Bercermin dari firman Tuhan, maka kita menemukan, umat Israel tidak setia kepada Tuhan, mereka memberontak, berlaku buruk dan membelakangi Tuhan. Umat terseret arus perbuatan jahat yang membawa mereka menjauh dari Tuhan. Tidak menyembah kepada Tuhan, sekalipun tampak mempersembahkan korban dan beribadah kepadaNya. Betapa rendah dan hinanya manusia yang melawan Tuhan. Hidupnya dibandingkan dengan binatang, bahkan lebih menyakitkan lagi, tampak binatangpun seakan jauh lebih berarti dari pada manusia [Yesaya 1:3]. Sungguh ironis! Tetapi itulah yang terjadi.
Orang Israel hanya bersandiwara, Ketika mereka beribadah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan [Yesaya 1:11-14]. Akibatnya, Tuhan muak, jijik dan memalingkan wajahNya dari mereka. Hati-hati, Jangan menipu Tuhan dengan ritual ibadahmu, itu menjadi kejijikan bagiNya. Israel adalah umat pilihan Allah, dipanggil untuk beribadah kepadaNya. Namun ibadah yang mereka lakukan, tidak dipedulikan Tuhan. Tuhan menghendaki pertobatan umatNya.
Umat harus berani berbenah diri, membersihkan hal-hal yang tidak berkenan kepadaNya. Kita dipanggilNya untuk hidup bersih, yaitu, hidup dalam pertobatan. “Kuduslah kamu sebab Aku kudus”, kata Tuhan. Inilah perjuangan orang percaya. Ibadah serta mempersembahkan korban adalah hal yang baik, tetapi semuanya akan menjadi sia-sia dan memuakkan hati Tuhan, kalau kita tetap hidup dalam kejahatan.
Allah yang berkuasa atas kehidupan manusia. IA pemilik alam semesta, menghendaki umatNya hidup bersih dihadapanNya. Keseriusan dan kesetiaan kepada kehendakNya menjadi modal utama. Jangan berpikir kita bisa menipu Tuhan dengan datang beribadah dan mempersembahkan korban kepadaNya.
Kristus telah membersihkan segala perbuatan jahat kita. Ia menebus kita, membayar dengan darahNya yang suci. Adakah kita menyia-nyiakan pengorbananNya di atas kayu salib? Hati-hati, periksa diri kita dengan benar. Kejahatan bagaikan virus yang akan selalu ada. Kebencian, kemunafikan, ketidakpedulian dan pemuasan diri, akan terus memengaruhi setiap orang. Kita membutuhkan vitamin [Firman Tuhan] pertahanan diri, daya juang yang tinggi, untuk bertahan dan melakukan yang benar. Jangan memelihara hal-hal yang tidak baik karena hidup kita menjadi tidak berarti. Mari bangun kehidupan yang baru, dan tidak bersandiwara dihadapan Tuhan.
Gereja dipanggil untuk tujuan Allah, beribadah kepadaNya. Menjadi saksiNya bagi dunia. Maka, Hiduplah bersih dihadapanNya, menjauh dari segala kejahatan, beribadahlah dengan benar dan jangan lagi mempermainkan Tuhan dengan perbuatan jahatmu. Kita jangan berhenti untuk memperbaiki diri dihadapan Tuhan. Mari tanggalkan perbuatan-perbuatan salah kita dan jangan memeliharanya
Tuhan memberkati.