Rasul Yohanes mencatat bahwa gembala yang baik adalah gembala yang rela menyerahkan nyawanya demi untuk keselamatan domba-domba-Nya. Dan bahwa gembala yang baik itu adalah Yesus Kristus, Ia telah menderita bahkan bukan hanya menderita secara fisik namun nyawa-Nyapun Ia serahkan melalui kematian-Nya di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia.
Dalam Yohanes pasal 10, ada dua tipe gembala. Pertama disebut gembala palsu yang ciri-cirinya mengorbankan gembalaanya demi untuk keuntungan dan kesenangan pribadi. Kedua disebut gembala yang baik yang ciri-cirinya ialah kesediannya mengorbankan dirinya demi domba yang Ia gembalakan.
Tipe gembala pertama tentu tidak sulit untuk mengidentifikasi, sebab sebelum Yesus lahir gembala tipe pertama ini sudah ada misalnya dalam perjanjian lama banyak dibicarakan. Yesaya 28:7 mencatat bahwa gembala mereka hanya memperalat umat untuk kesenangan mereka secara pribadi bahkan mereka tidak perduli dampak dari sikap dan kebiasaan hidup mereka yang buruk. Contoh lain, Nabi Yeremia mencatat perilaku para gembala Israel yang berorientasi pada keuntungan pribadi, untuk mendapatkan keuntungan tersebut, mereka pun tidak takut melakukan tipu daya sekalipun hal itu dilakukan di Bait Allah (Yer. 6:31, 23:11), kalau orientasinya adalah keuntungan pribadi maka mereka bisa menghalalkan berbagai macam cara dengan melakukan berbagaimacam kegiatan yang mendatangkan keuntungan pribadi. Tidak jarang , para pemimpin gereja yang sudah “ tebal muka” dan sudah tidak ada rasa malu untuk melakukan pertimbangan – pertimbangan untuk keuntungan pribadi, kita bisa bayangkan jika dalam lembaga Kristen terjadi hal yang sudah disinggung di atas, tentu bukan hanya rasa malu yang dialami bahkan lembagapun bisa hancur apalagi yang melakukannya seorang gembala atau pemimpin gereja.
Yehezkiel menyimpulkan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh bangsa Israel sehingga mereka dibuang ke Babilonia sedikitnya disebabkan oleh imam, ada tiga kesalahan . Pertama imam tidak sungguh – sungguh melakukan perintah Tuhan. Kedua imam tidak lagi mengajarkan peritah Tuhan dengan takut akan Tuhan,dan ketiga imam membiarkan umat Tuhan melakukan pelanggaran-pelanggaran tanpa ada teguran dari seorang imam Yehezkiel 22:26. Bagaimana mungkin pelayanan bisa dikerjakan dengan baik kalau pemimpin atau gembala mencari keuntungan pribadi dengan memakai “topeng” dan berkata saya melayani Tuhan namun kenyataannya bukan melayani Tuhan tapi hanya mencari isi pundi-pundinya. Jadi,memang ada gembala yang baik dan ada juga gembala palsu yang mencari keuntungan pribadi dengan mengorbankan umat gembalaannya. Petanyaannya pemimpin atau gembala gereja masakini, kita ada di tipe mana? gembala palsukah atau gembala yang rela mengorbankan dirinya untuk kepentingan dan keuntungan umat gembalaannya. Semoga tulisan ini dapat menjadi berkata bagi setiap pembaca.Tuhan Yesus memberkati.