Sapaan Gembala

Misi Allah Bagi Keluarga Kristen

Penulis : Pdt Julius Mangantibe | Sun, 15 January 2023 - 09:45 | Dilihat : 1603
Tags : Misi Allah Bagi Keluarga Kristen Pdt Julius Mangantibe Sapaan Gembala

Dewasa ini integritas keluarga berada dalam titik kritis yang memprihatinkan. Fenomena-fenomena modern, seperti kawin kontrak, perceraian, perselingkuhan, KDRT, LGBT, dll., menjadi ancaman yang sangat serius bagi lembaga keluarga secara khusus bagi keluarga Kristen. Situasi ini juga, diperparah dengan peranan media yang bisa membuat kesan bahwa hal-hal tersebut adalah normal (lumrah). Namun, hal tersebut kita sadari telah membentuk mentalitas masyarakat yang buruk terhadap keluarga Kristen.

Dalam Injil Matius 8:14-17, memperlihatkan bahwa Misi Yesus makin tesebar dan meluas hingga ke tempat-tempat yang lain, bahkan telah melintasi daerah lintas budaya. Akan tetapi saudara dapat melihat, makin luasnya pelayanan misi Yesus makin Yesus memperhatikan hal-hal yang lebih penting. Ia bersama-sama murid-murid-Nya melayani bangsa-bangsa lain, tetapi Ia juga ingat akan keluarga daripada murid-murid-Nya yang tidak dapat dilewatkan begitu saja karena mereka juga membutuhkan anugerah Yesus. Keluarga dari murid-murid tersebut merupakan suatu lembaga yang penting dan utuh dalam kehidupan para murid-murid-Nya. Keluarga adalah ikatan dan hubungan darah daging yang memiliki persekutuan yang begitu erat. Maka, Yesus menginginkan juga supaya setiap keluarga dari murid-murid-Nya dapat berjumpa dengan Yesus dan mengalami keselamatan.

Setelah melayani perwira di Kapernaum, Yesus menyempatkan diri mengunjungi keluarga mertua Simon Petrus, yang kebetulan ibu mertuanya sedang sakit demam. Kali ini Yesus melaksanakan misi-Nya juga untuk orang dalam. Melalui Petrus, jalan untuk memasuki keluarga Petrus terbuka, apalagi kondisi ibu mertuanya sangat membutuhkan pertolongan. Kemudian Yesus menyembuhkan penyakit demam ibu mertua Simon sehingga ia bangun dan melayani Yesus. Keselamatan yang terjadi dalam keluarga Simon ini mengundang banyak orang luar yakni keluarga-keluarga lain yang sakit dan dirasuk setan untuk datang mendapatkan pertolonganNya. Kedatangan orang-orang yang menderita ini disambut-Nya dengan tangan terbuka untuk menolong melenyapkan segala penderitaan. Yesus menunjukkan Kasih-Nya. Kehadiran Yesus dalam keluarga Simon Petrus menandakan bahwa Yesus begitu mengasihi keluarganya. Yesus menemukan jalan untuk masuk dalam lembaga keluarga Simon Petrus. Firman Allah berjanji untuk menyelamatkan mereka semua seperti yang tertulis dalam Kisah Para Rasul 16:31, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus, maka engkau akan selamat, engkau beserta seisi rumahmu”. Bahkan, Alkitab telah memberikan beberapa contoh tentang keluarga-keluarga yang melayani Tuhan: Simon Petrus dan Andreas (Yoh. 1:40), Yakobus dan Yohanes (Mat. 4:21), Marta, Maria dan Lazarus (Yoh. 11:1), Filipus dan anak-anak perempuannya (Kis 21:8-9). Contoh lain adalah Yosua dan keluarganya (Yos. 24:14-15), Yusuf yang melayani keluarganya (Kej. 35). Keluarga merupakan suatu wadah yang diciptakan oleh Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya. Keluarga merupakan sebuah organisasi misi yang kecil yang dapat membawa berita misi itu bagi banyak orang. Kehidupan keluarga yang memiliki hubungan sosial yang baik dengan keluarga yang lain akan membawa Injil itu tersebar dalam waktu yang singkat kepada tetangga-tetangga seperti halnya keluarga Simon Petrus. Keluarga Simon Petrus mewakili keluarga-keluarga lain untuk datang kepada Yesus. Bagaimana dengan keluarga Anda? Amin!

Lihat juga

Komentar


Group

Top