Sapaan Gembala

Mewujudkan Kasih Didalam Gereja

Penulis : Pdt Edward Everson Hanock | Thu, 23 February 2023 - 14:05 | Dilihat : 718
Tags : Gereja Kasih Pdtedwardhanock Sapaangembala

1 Yohanes 3:19-24

Rasul Yohanes disebut sebagai rasul yang banyak berbicara tentang kasih. Salah satu bagian dari Injil yang ditulisnya berbunyi: For God so loved the world that he gave his one and only Son (Yoh. 3:16). Bahkan, kepada gereja ia menulis 3 (tiga) surat yang sangat kuat menekankan tentang kasih. Jadi, jika kasih diangkat sebagai salah satu pokok ajaran gereja, hal itu bisa dimaklumi. Gereja memang perlu mengimplementasikan (mewujudkan) hal tersebut.

Kasih yang mewujud bukan sekadar kata-kata pepesan kosong! Kasih adalah sebuah tindakan. Rasul Yohanes menyadari ini. Dalam 1 Yohanes 3:18 dikatakan: “Marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran”.

Ada 2 (dua) kutub kasih. Pertama, mengasihi TUHAN; kedua, mengasihi sesama. Baik mengasihi TUHAN maupun sesama, kedua-duanya memerlukan tindakan konkrit. Gereja memang harus menjadi arena di mana orang lain bisa dengan mudah menemukan kasih.

Tindakan terukur: berbelas-kasih, tanpa pamrih, suka menolong orang lain (peduli), menegur dengan kasih, lebih dahulu memberi salam, dan lain sebagainya. Semua tindakan ini sama dengan mengasihi TUHAN. Atau, sebagaimana Paulus katakan: “semua yang benar, mulia, adil, suci, manis dan sedap di dengar, kebajikan, patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu”. Dengan kata lain, ayo lakukan! Yesus berkata: “Sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku” (Mat. 25:45).

Pertanyaannya adalah, “apakah orang Kristen (=kita) sudah mewujudkan kasih di dalam gereja atau belum?” Ini sebenarnya adalah pertanyaan partisan. Karena gereja sudah berabad-abad berdiri. Sudah tentu gereja mendemonstrasikan kasih. Karena gereja bersandar pada prinsip: Pertama, setiap orang percaya lahir/berasal dari TUHAN. Berasal dari kebenaran. Kedua, tinggal tetap di dalam Yesus.

Lahir/berasal dan tinggal di dalam TUHAN sangat memengaruhi perilaku orang Kristen. Yang berasal dari TUHAN pasti berbuat sesuatu yang benar; dan ia akan tetap di dalam Dia. Tetap di dalam Dia menjadi jaminan bahwa ia juga akan mengasihi TUHAN dan sesama anggota gereja melalui perbuatan-perbuatan terpuji.

Lihat juga

Komentar


Group

Top