Sapaan Gembala

Melayani Tanpa Kesetiaan

Penulis : Pdt Arosokhi Laoli | Tue, 15 August 2023 - 15:56 | Dilihat : 939
Tags : Gerejareformasiindonesia Griorgid Melayanitanpakesetiaan Pdtarosokhilaoli Renunganrohani Sapaangembala

MELAYANI TANPA KESETIAAN

(Wahyu 3:15-16)

Dua kata yang tidak boleh dipisahkan “melayani” dan “kesetiaan” jika melihat keteladanan Tuhan Yesus Kristus dalam hal melayani begitu sempurna karena Dia melayani dengan setia, kita tahu bahwa kesetiaan-Nya telah sampai pada puncak yaitu salib yang penuh penderitaan, Dia harus melaluinya sekalipun menderita bahkan sampai mati. Salib bukti dari pada kesetiaan Yesus Kristus sekaligus memberikan teladan bahwa melayani harus disertai dengan kesetiaan. Pertanya bagi setiap pelayan Tuhan yang mengakui diri adalah hamba yang seyogianya harus melayani dengan setia, bukan sekedar melayani tetapi dibalik melayani harus disertai dengan kesetia.

Nats firman Tuhan di atas menegaskan bahwa Allah menginginkan bagi setiap pelayan/gembala yang sekaligus pemimpin rohani, bahwa tidak boleh setengah-setengah, apalagi ragu-ragu dalam melakukan pelayanan. Allah mau setiap pemimpin rohani harus totalitas memiliki semangat dalam melayani jemaat Tuhan. Jika kita memahami kalimat dari Wahyu 3:15-16, bahwa konsekuensi dari ketidak setiaan, tidak dengan sepenuh hati, kurangnya semangat dalam melayani, menyebabkan Allah “memuntahkan” mereka dari hadapan-Nya.

Tema di atas menekankan betapa pentingnya pelayanan yang dilakukan dengan setia, sebagai seorang gembala/pemimpin rohani melayani dengan integritas, tekun, dan mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan jemaat-Nya. didalamnya tersirat bahwa yang diharapkan adalah teladan yang baik, memimpin dengan kasih serta dedikasih sehingga jemaat yang dipimpin dapat tumbuh dalam iman dan mengalami kedekatan dengan Tuhan.

Kesetian dalam pelayanan sebagai gembala/pemimpin rohani adalah suatu fondasi yang kokoh untuk membangun hubungan yang erat dengan Tuhan. kita percaya ketika gembala/pemimpin rohani melayani dengan penuh kesetiaan, maka mereka sudah menjadikan diri menjadi saluran berkat, sehingga jemaat yang dipimpin bisa mengalami transformasi rohani. Oleh sebab itu perlu diingat bahwa sebagai jemaat yang dipimpin, mari dukung dalam doa, sekaligus membutuhkan dukungan aktif dalam pelayanan. Melayani dengan setia bukan tuntutan mutlak dari manusia, tetapi merupakan bagian respon kita yang penuh syukur atas panggilan Allah dalam hidup kita. Mari kita saling menguatkan satu dengan yang lain agar dapat tumbuh bersama, melayani bersama, sekalipun manusia rentan dalam kelemahan maka biarlah kasih yang terus menopang, setiap pelayanan kita bersama. Kita berusaha untuk hidup dalam pelayanan dengan penuh kesetiaan. Sehingga nama Tuhan Yesus Kristus yang dipermuliakan dan ditinggikan. Melayani bukan dimulai dari mimbar gereja, bukan dimulai dari sekolah teologi, melayani bukan dimulai dengan pelatihan-pelatihan rohani tetapi melayani adalah dimulai dari Sikap hati dan cara berpikir, Perilaku yang selalu sesuai dengan keinginan Allah. Fil 4:8 “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis semua yang sedap didengar,semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji pikirkanlah semua itu”. Sikap hati dan cara berpikir perilaku yang sesuai dengan kehendak Allah dalam keseharian itulah yang disebut pelayanan. Tuhan Yesus Kristus memberkati

Lihat juga

Komentar


Group

Top