Sapaan Gembala

Membuktikan Kemurnian Iman

Penulis : Pdt Julius Mokolomban | Tue, 21 November 2023 - 13:00 | Dilihat : 776
Tags : Ayatalkitab Gerejareformasiindonesia Pdtjuliusmokolomban Sapaangembala

Hidup sebagai orang beriman, akan teruji sepanjang hidup kita. Maka kesulitan, penderitaan, pergumulan hidup sering diijinkan TUHAN untuk menempah iman setiap orang percaya. Alkitab menuliskan: “Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu — yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api — sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya” (1Petrus 1:7)

Rasul Petrus, mengingatkan kepada orang percaya yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, bahwa mereka dipilih sesuai rencana Allah, namun saat yang bersamaan mereka harus mengalami penderitaan, penganiayaan bahkan kematian. Siapa yang dapat bertahan dengan kondisi seperti ini? Menjadi pilihan yang sulit bagi orang percaya pada saat itu. Mereka diperhadapkan dengan pemerintahan Romawi. Kaisar Nero membakar kota Roma, namun orang Kristen dituduh sebagai pelakunya. Akibatnya, umat Tuhan dianiaya, dijadikan santapan binatang buas, bahkan dibakar hidup-hidup seperti obor yang menyala. Dipilih oleh Tuhan, namun seakan Tuhan membiarkan mereka mengalami banyaknya penderitaan. Apakah Tuhan menutup mata dan tidak peduli?

Menjelang akhir abad pertama, muncul raja Domitianus, menggantikan Nero pada waktu itu. Penderitaan orang percaya tetap terus berlanjut, Domitianus menjadi ‘tuhan’ atau ‘dewa’ yang harus disembah dengan setia. Bagi yang tetap percaya kepada Yesus Kristus, nyawa menjadi taruhan. Dengan kata lain, setia pada Domitianus, kamu akan hidup. Sebaliknya, setia kepada Kristus, pasti mati. Sungguh sulit bertahan hidup sebagai orang percaya.

Alkitab menjelaskan: “Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan (1 Petrus 1:6). Diketidakberdayaan orang Kristen, ada kekuatan Allah yang memelihara, memampukan untuk tetap berdiri pada kebenaran. Betapa tidak mudah memahami cara Tuhan menolong umatNya, bergembira dalam penderitaan, memercayai dan mengasihiNYA, sekalipun tidak melihatNYA. Itulah kemurnian iman yang sejati. Saat ini, apakah masih ada iman yang sejati yang ditemukan dalam hidup orang Kristen?

Menjadi orang Kristen adalah anugrah Tuhan, mempertahankan kemurnian iman kepadaNya menjadi perjuangan hidup yang tidak bertepi. Persoalannya, nilai-nilai Kristiani tampak mulai memudar. Mengorbankan waktu untuk beribadah dengan benar, menjadi sulit bagi kita. Membaca dan merenungkan firmanNYA tidak menjadi kesukaan lagi. Hidup takut akan Tuhan seakan menjadi musuh banyak orang. Mengasihi Tuhan dan sesama hanya menjadi pengetahuan saja. Karena banyak yang mau berjuang untuk kesukaan dan kesenangannya, apapun bisa dikorbankan (waktu, tenaga, harta, bahkan sesama) padahal itu semua bersifat sementara (fana). Yang bersifat kekal, kurang dan bahkan tidak semua mau berjuang?

Gereja dipanggil bukan hanya untuk percaya kepada Kristus, tetapi juga menderita untuk Dia. Pemurnian Iman tidak bisa dihindari, tetapi justru dihadapi dan dibuktikan. Tuhan terkadang memakai orang-orang yang dekat dengan kita, baik dalam gereja, keluarga, pekerjaan bahkan lingkungan kita, untuk membentuk iman kita. Dengan demikian, menderita karena percaya kepada Kristus menjadi bukti kemurnian imanmu, untuk memperoleh puji-pujian dan kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya (1Petrus 1:7). Tuhan memberkati.

Lihat juga

Komentar


Group

Top