Di dalam Kolose 3: 1-10, disini Paulus menulis jelas sekali kalau ia ingin menjelaskan bagaimana sifat yang sebenarnya sebagai orang yang telah mengalami lahir baru. Dimana mereka harus meninggalkan dosa-dosa yang lama dan merwkapum harus terus menerus diperbaharui agar semakin hari semakin serupa dengan Kristus.
Perubahan seperti inilah yang seharusnya kita miliki bahkan kita hidupi di dalam keseharian kita di dalam Tuhan. Namun ternyata untuk memahami hal inipun tidak mudah. Karena pada faktanya masih banyak orang yang belum mengerti akan arti dari perubahan yang sejati.
Yang pertama kali harus kita sadari
bahwa banyak orang membicarakan tentang perubahan, banyak orang menulis tentang perubahan, banyak orang nyanyi soal perubahan dan banyak orangpun berkhotbah ttg perubahan .Tetapi ada satu hal yang pasti sudara, bahwa perubahan tidak bisa disebut perubahan kalau tidak ada yang berubah.
Jadi mau kita nyanyiin, khotbahin, bicarain atau diskusiin atau tulis ke dalam buku sekalipun tetapi kalau tidak ada yang berubah maka tidak bisa disebut dengan perubahan. Jadi disini jelaslah bahwa perubahan tidak bisa disebut perubahan kalau tidak ada yang berubah.
Namun yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah perubahan yang bagaimana yang Allah inginkan sebenarnya di dalam hidup keberimanan kita? Hal ini patut kita renungkan lebih dalam lagi, karena pada faktanya masih banyaj orang Kristen yang merasa telah berubah tetapi faktanya tidaklah demikian. Berikut ini adalah perubahan- perubahan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan:
1. PERUBAHAN AKTIFITAS
Perubahan ini sejatinya belum dapat disebut sebagai perubahan hidup. Karena yang Tuhan inginkan ini, bukanlah sekedar perubahan aktifitas kehidupan seperti rajin beribadah, rajin pelayanan, bukan lamanya pelayanan kita, bukan banyaknya organisasi pelayanan yang telah kita jalankan, dsb. Tetapi yang Tuhan inginkan adalah perubahan karakter (manusia batiniah)
2. PERUBAHAN KARENA DILIHAT BANYAK ORANG
Perubahan inipun belum dapat disebut sebagai perubahan yang sejati. Perubahan seperti ini justru menandakan bahwa mereka tergolong orang-orang yang munafik, yang pandai bermain topeng. Dan sesungguhnya kalau hal ini terus-menerus terjadi di hidupnya. Maka sebenarnya mereka adalah orang-orang yang tidak takut akan Tuhan yang tidak terlihat itu.
3. PERUBAHAN KARENA ADANYA MUSIBAH
Perubahan berdasarkan musibah. Dimana tipikal seperti ini biasanya menunggu krisis atau musibah datang dulu baru mereka akan berubah. Seperti musibah yang menimpanya atau bisa juga karena gesekan manusia-menajamkan manusia. Hal ini biasanya terjadi karena manusia hanya takut akan apa yang terlihat, sementara Tuhan yang tidak terlihat itu kurang ditakuti oleh mereka. Itu sebabnya Tuhan memakai cara seperti ini jikalau manusia tidak memiliki kepekaan untuk berubah. Namun andaipun benar terjadi perubahan, perubahan seperti ini belumlah terlalu hebat. Karena perubahan yang seperti ini sesunguhnya: bukan dia yang memimpin perubahan tetapi dia yang dipimpin oleh perubahan oleh karena situasi atau kondisi yang memaksany
Untuk itu biarlah melalui 3 hal ini kita semua kita disadarkan untuk terus bergumul memiliki perubahan yang sejati. Dari waktu demi waktu, terkhusus memasuki tahun yang baru ini kita tidak jatuh lagi di lobang yang sama. Tapi terus kita berjuang dengan kekuatan yang daripada Roh Kudus, sehingga akhirnya kita terus dapat bertumbuh menjadi dewasa di dalam Tuhan bahkan semakin serupa dengan Kristus.