Bicara soal prioritas hidup adalah bicara apa yang paling utama, paling penting dan paling dibutuhkan dalam kehidupan. Tiap-tiap orang tentunya punya prioritas masing-masing. Dan prioritas itu bisa berbeda-beda. Umumnya manusia membangun prioritasnya berdasarkan carapandang hidupnya, pengalamanya, pekerjaannya, keluarganya, status perekonomiannya, status sosialnya dan lai-lain.
Tetapi bagaimana dengan prioritas hidup orang percaya? Allah adalah prioritas hidup orang percaya. Hal ini bukan karena orang percaya mampu merancang bahwa Allah adalah prioritas hidupnya, karena sejatinya, setelah manusia jatuh ke dalam dosa semua manusia mati, manusia membenci Allah, menolak Allah dan tidak ada yang mencari Allah (Rm. 3) Allah adalah prioritas hidup orang percaya karena Allah yang telah terlebih dahulu berkenan menyatakan diri dan menjadikan diri prioritas dalam hidup manusia yang adalah ciptaan-Nya. Allah juga yang memampukan orang yang kepadaNya Dia berkenan untuk terus, secara konsisten dan komitmen memprioritaskan Allah dalam hidup mereka.
Ketika orang percaya menyadari bahwa Tuhan adalah prioritas dalam hidupnya maka, niscaya orang percaya tidak hidup benar dan menjalani hidup yang Tuhan anugerahkan dengan bertanggungjawab. Karena hidup orang percaya adalah hidup yang harus dipertanggungjawabkan kepada Allah dan kepada sesama. Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah (Rm 14:12). Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu (1 Pet. 3:15). Karena Tuhan adalah prioritas hidup orang percaya maka, sudah semestinya orang percaya hidup sesuai dengan dengan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Wujudnyata bahwa Allah adalah prioritas hidup orang percaya adalah:
Pertama, Karakter di atas Kemampuan. Hidup perlu kemampuan. Tanpa kemampuan kita tidak dapat mengerjakan apa-apa dengan baik. Sungguh pun demikian kemampuan bukanlah segalanya. Tuhan mengutamakan karakter di atas kemampuan. Oleh karena itu kita mesti mengutamakan karakter dan berusaha menambah kualitas karakter yang diinginkan Tuhan yaitu kasih. Kedua, Keutuhan Diri Si Pelayan di atas Kegiatan Si Pelayan. Sebagai anak Tuhan sering kali kita terlibat dalam pelayanan-baik di gereja maupun di luar gereja. Sudah tentu ini baik. Namun adakalanya kita menjadi terlalu sibuk; kita sukar menolak permintaan orang dan terus mengiyakan tugas pelayanan yang diembankan. Pada akhirnya kita melalaikan satu hal yang penting yakni menjaga kehidupan yang utuh. Itu sebabnya kalau tidak berhati-hati, kegiatan pelayanan yang tinggi akan menyita banyak dari kehidupan pribadi maupun keluarga. Alhasil, baik kehidupan keluarga ataupun pribadi menjadi kacau dan berantakan. Ketiga, Ketaatan di atas Keefisienan. Kadang ketika membaca Firman Tuhan terlintas seutas pikiran, "Betapa banyaknya perintah Tuhan!" Pada kenyataannya hanya satu yang dituntut Tuhan, yaitu ketaatan. Ingat cerita perempuan yang mengurapi Tuhan Yesus ? (Markus 14:6). Ternyata di mata Tuhan efisiensi bukanlah segalanya. Ada satu hal lain yang lebih bernilai yakni ketaatan. Keempat, Memberi di atas Menerima. Tidak banyak orang yang bersedia memberi-tanpa menerima apa pun. Sebagian orang terus berusaha untuk memberi tanpa pamrih, tetapi ada orang yang hanya ingin menerima. Namun Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memberi (Matius 20:28).Melayani adalah memberi-baik itu jasa atau barang-namun Tuhan memberi nyawa-Nya-pemberian termahal. Kelima, Tuhan di atas Segalanya. Sebetulnya, jika kita jujur, kita mesti mengakui bahwa kita menginginkan keduanya-dunia dan surga. Kita ingin mendapatkan surga yang kekal, tetapi kita juga mendambakan dunia yang memuaskan. Sayangnya impian itu tidak akan menjadi kenyataan, sebab Tuhan tidak memberi kita kesempatan memiliki keduanya. Apa pun itu yang hendak kita lakukan, kita harus bertanya, "Tuhan, apakah kehendak-Mu dalam hal ini ?" Dan kemudian kita harus menaati-Nya.
Memprioritaskan Allah dalam hidup adalah menaklukan hidup dalam kehendakNYa. Amin