Sapaan Gembala

Kristen Tapi Tidak Kristen

Penulis : Pdt Julius Mokolomban | Thu, 22 October 2015 - 11:15 | Dilihat : 2560

Menyandang status sebagai orang Kristen bukanlah hal yang sederhana, sekalipun tampak sederhana. Kehidupan kekristenan terus maju dan tampak bersaing di sana. Persaingan, megahnya gedung gereja, banyaknya jemaat yang hadir, seromonial ibadah yang terus diperbaharui waktu demi waktu, dengan harapan gereja kita lebih baik, bertumbuh lebih baik, disukai banyak orang. Bangunan gereja yang baik, bertumbuh secara kwantitas tidaklah salah, tetapi itu bukanlah yang utama. Kualitas hidupku, hidupmu, hidup kita semua yang terutama.

Awal mula kehidupan Kristen, di mulai dari sebuah ejekan-ejekan orang. Hal itu terjadi saat kehadiran Yesus Kristus dalam dunia. Para pengikut Kristus menyandang status sebagai “kristus-kristus kecil”. Hinaan, ejekan sudah menjadi hal biasa pada waktu itu. Artinya siapapun yang menjadi pengikut Kristus, dia harus menerima kenyataan akan ejekan dan penolakan masyarakat waktu itu.

Orang Kristen adalah pengikut Kristus. Maka sudah seharusnya dia berjuang menjadi murid Kristus yang baik dalam hidupnya. Namun kenyataannya, hal ini sering kali menjadi berbeda dalam realita kehidupan. Dalam Lukas 21:5-6 dikatakan “Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus: Apa yang kamu lihat di situ akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." Sindiran tegas dari Yesus Kristus buat pengikut-pengikutNya. Bangga dengan bait Allah yang di bangun manusia, tetapi tidak bangga dengan Dia, yaitu Kristus yang bersama-sama dengan mereka.

Murid yang baik, pasti menuruti ajaran guru yang baik. Orang Kristen yang baik, pasti menjadi orang Kristen dalam perbuatannya. Inilah yang dituntut bagi kita. Bahtera kehidupan ini harus berjalan sesuai dengan arahan dan kemauan Sang Pencipta. Tidak ada kata tawar menawar disana, apalagi berdiam diri, yang ada adalah keharusan untuk tunduk padaNya, sekalipun itu sulit dan menyakitkan. Jangan berpikir untuk lepas dari perjuangan. Karena untuk itulah kita dipanggil dan dipilihNya.

PanggilanNya harus diresponi dengan pengabdian dan bukan sebaliknya. Kemegahan di depan mata kita saat ini akan menjadi tidak berarti. Kepinteran, kehebatan, kekuasaan, kegantengan dan kecantikan bahkan seluruh kekayaan kita, tidak akan menambahkan besarnya nilai luhur kekristenan kita, kalau kita jauh dari KEBENARAN TUHAN. Kesombongan dan keangkuhan hidup akan membuat kita jauh dan bahkan dibuang dari hadapan Tuhan. Tidak peduli berapa lama kita menjadi orang Kristen, tidak peduli berapa lama kita melayaniNya dan tidak peduli berapa jumlah kekayaanmu dipersembahkan padaNya.

Rasul Paulus berkata dalam suratnya, Filipi 3:7-8 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus. Hebat dalam memahami kebenaran (hukum taurat) bahkan habis-habisan untuk membela apa yang ia pahami, tidak membuat Paulus hidup benar. Tetapi justru ia jauh dari  Tuhan. Berbicara tentang kebenaran tetapi tidak tahu Sang Kebenaran. Murid yang kristen tapi tidak “Kristen”. Betapa tidak mudahnya menjadi Kristen yang Kristen.

Guru orang Kristen adalah Yesus Kristus. Setiap orang yang menyandang status orang Kristen, bertanggungjawab dalam panggilanNya. Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Mengerti firman Tuhan tidak menjadikan kita hebat, tetapi melakukannya sudah seharusnya. Selamat menjadi Kristen yang Kristen dan bukan sebaliknya.

Lihat juga

jQuery Slider

Komentar


Group

Top