Sapaan Gembala

Setialah Dalam Panggilan Ilahimu

Penulis : Pdt Netsen | Fri, 4 November 2016 - 14:02 | Dilihat : 2342
Tags : Panggilan Setia

Ambilah waktu untuk merenung sejenak, seraya mengingat bahwa Tuhan memerintahkan tiap orang pilihannya untuk setia dalam panggilannya dalam seluruh aspek hidup. Setia dalam segala perkara yang seturut dengan kehendak Tuhan. Dia tahu bahwa pikiran manusia yang telah dicemari oleh dosa cenderung dipenuhi dengan oleh rupa-rupa keinginan diri sehingga mudah diombang-ambingkan ke segala arah, dan ambisi untuk meraup banyak hal sungguh terus membara. Untuk menghindari kekacauan secara umum yang ditimbulkan oleh kebodohan dan keberanian manusia, Allah telah memberikan tugas khusus kepada setiap orang percaya dalam bidang-bidang kehidupan yang berbeda. Bidang-bidang kehidupan tersebut seyogyanya digerakkan ke arah yang Allah kehendaki. Itu adalah panggilan Allah bagi orang percaya. Karena itu, bidang kehidupan setiap orang percaya merupakan pos yang dipercayakan oleh Allah kepadanya. Allah ingin orang-orang pilihannya tidak mengembara dalam ketidakpastian selama mereka hidup dalam dunia yang sementara. Karena itu ketika orang percaya melakukan segala sesuatu dalam dunia ini mereka harus melakukan seperti untuk Tuhan (Kol. 3:23). Sehingga segala sesatu yang dilakukan oleh orang percaya seyogyanya dilakukan dalam ketaatan, kemurnian, kejujuran dengan rasa takut, gentar dan tulus kepada Kristus (Ef. 6:5).

Segala sesuatu yang dikerjakan oleh manusia akan diukur oleh Allah, menurut dan menggunakan ukuranNya. Ukuran itu sangat berbeda dengan penilaian rasio atau filsafat manusia. Tidak ada tindakan kepahlawanan yang lebih agung, bahkan diantara para filsuf sekalipun, selain tindakan Negara dari tirani. Tetapi suara dari Sang Hakim sorgawi secara terbuka menyalahkan orang yang membunuh seorang tirani. Untuk mengetahui hal tersebut, cukuplah dengan mengetahui bahwa prinsip dan dasar untuk sikap hidup yang benar dalam setiap perkara sipil adalah panggilan Tuhan kepada kita. Orang yang tidak pernah mempertahankan panggilannya adalah orang yang tidak akan pernah mempertahankan jalan yang lurus dalam tugas-tugas pekerjaannya. Terkadang seseorang mungkin berhasil melakukan sesuatu yang tampaknya patut dipuji. Tetapi betapa pun baiknya hal tersebut di mata manusia, di hadapan tahta Allah, hal itu tidak akan dapat diterima. Dan lagi pula, tidak akan ada konsistensi di dalam berbagai bidang hidupnya.

Karena itu, kehidupan kita yang sekarang akan menjadi sangat tertata jika kita selalu mengingat panggilan kita. Dengan begitu, tidak akan ada orang yang dicobai oleh keberaniannya sendiri untuk berani mengerjakan apa yang tidak sesuai dengan panggilannya, karena dia akan tahu bahwa melewati batas-batas yang ditetapkan Allah adalah salah.

Seperti apa pun posisi dan kehidupan yang kita jalani kita seyogyanya merasa puas menyelesaikan tugas yang sederhana, dan tidak boleh meninggalkan tempat yang Tuhan telah sediakan untuknya. Hal itu memberi kelegaan yang tidak sedikit kepadanya di dalam ke khawatiran, jerih payah, kesulitan, dan beban-beban lainnya, karena dia tahu bahwa dalam semuanya itu Allah adalah penuntun baginya.

Dengan demikian para hakim akan menjalankan jabatannya dengan kerelaan yang lebih besar. Seorang ayah akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan keberanian yang lebih besar. Dan setiap orang dalam bidang hidupnya yang bersangkutan akan menunjukkan kesabaran yang lebih besar. Mereka akan mengatasi kesulitan-kesulitan, kekhawatiran-kekhawatiran, penderitaan-penderitaan dan kegelisahan-kegelisahan dalam jalannya, ketika dia diyakinkan bahwa setiap pribadi menerima tugas yang dibebankan kepadanya oleh Allah. Jika kita menaati panggilan ilahi, kita akan menerima penghiburan yang luar biasa bahwa tidak ada pekerjaan yang begitu hina dan begitu kotor yang tidak tampak benar-benar terhormat dan sangat penting dalam pandangan Allah. Pdt. Netsen

Lihat juga

jQuery Slider

Komentar


Group

Top