Mengenal Alkitab

Semua Hanya Bagi Dia

Penulis : Pdt Nikodemus Rindin | Tue, 3 January 2017 - 13:32 | Dilihat : 4469

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin. Efesus 3:20-21

Telah panjang lebar kita membahas tentang Doa Paulus yang penuh makna itu, mulai dari Efesus 3:14-19, ia memberikan suatu pemaparan yang luar biasa tentang Allah yang dipercayanya. Itu sebab dalam bagian awal saja Paulus menyatakan sikap sujudnya kepada Bapa. Di bagian akhir doanya ini, ia mencantumkan suatu hal yang sangat penting dalam iman Kristen, yaitu bahwa segala sesuatu pada akhirnya harus dikembalikan kepada Allah yang memang dapat melakukan segala sesuatu jauh lebih banyak daripada apa yang bisa kita doakan dan pikirkan. Allah adalah titik sentral, baik pada bagian awal dan pada bagian akhir disetiap bagian kehidupan. Dan setiap manusia harus sujud dan takluk penuh pada –Nya. Manusia dapat berpikir, mengusahakan bahkan melakukan banyak hal tetapi Allah dapat melakukan jauh lebih banyak daripada semuanya itu. Tanpa Allah kita menjadi nothing karena memang Allah adalah everythings. Karena itu di dalam sikap iman, ketika kita mulai menganggap bahwa diri kita adalah orang yang paling penting, paling luar biasa dan paling layak mendapat pujian, maka sejatinya salah besar karena seorang Rasul sehebat Rasul Paulus pun menyatakan sikapnya terhadap kemahakuasaan Allah. Dan ajaibnya lagi Paulus secara terus terang mengakui bahwa Allah yang dipercayanya bukan hanya bisa melakukan segala sesuatu lebih daripada apa yang bisa manusia lakukan tetapi juga Ia adalah Allah yang menyatakan kuasa-Nya bekerja secara nyata dan luas biasanya lagi semuanya itu dialami oleh Paulus sendiri. Tentu banyak peristiwa dan perbuatan ajaib yang telah Paulus alami di dalam pelayanannya dan ia tahu betul bahwa campur tangan Allah turut serta. Termasuk rancangan keselamatan yang boleh diterimanya. Tanpa kuasa Allah itu yang bekerja aktif maka kita tak mungkin keluar dari kuasa dosa yang membinasakan itu.

Itu sebab tidak berlebihan bila Paulus mengatakan bahwa kemuliaan hanya layak diberikan kepada Allah. Sebab Dia adalah Allah kita dan kita adalah Jemaat-Nya. Umat yang telah dipilih dan dipersekutuan serta ditebus oleh kuasa tangan-Nya. Sebagai Jemaat-Nya sangat layak bila kita menyatakan sikap meninggikan Dia di atas segala sesuatu yang kita miliki, di atas segala sesuatu yang penting serta di atas segala sesuatu yang paling kita kasihi. Ia layak menjadi pusat di dalam ibadah jemaat. Menjadi kepala di dalam gereja dan kita menjadi pengikut-Nya yang setia. Dan yang menarik Kristus bukan hanya bertahta dan mulia pada hari ini, tetapi kini, esok dan sampai selama-lamanya, Ia tetap berdaulat penuh atas manusia ciptaan-Nya. Inilah tentu merupakan konsep iman yang dimiliki oleh Paulus, yang ia tanamkan di dalam jemaat dan bahwa setiap turun- temurun harus mempermuliakan nama-Nya. Sejatinya inilah yang harus menjadi perhatian dan semngat setiap umat dan para hamba Tuhan disetiap generasi. Yang tidak berlebihan bila tiap generasi harus kita dididik agar hidupnya mengasihi Tuhan dan melakukan kehendak-Nya. Diajarkan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Sehingga tanggungjawab gereja bukan sekedar menjalankan rutinitas kegiataan keagamaan dalam gereja tetapi bagaimana membangun umat Allah agar hidup benar dan beriman teguh pada-Nya. Membangun dasar hingga kokoh sampai ke titik puncak tentu bukanlah pekerjaan yang sederhana, itu sebab diperlukan kegigihan, model hidup dan pengajaran yang murni sehingga pada akhirnya masing-masing orang dapat mempertanggungjawabkan hidupnya dengan baik dan benar di hadapan-Nya karena semunya hanya bagi Dia saja. Amin. GI. Nikodemus Rindin

Lihat juga

Komentar


Group

Top