Sapaan Gembala

Jangan Menyebut Nama Tuhan

Penulis : Pdt Julius Mokolomban | Sat, 21 January 2017 - 10:51 | Dilihat : 6229
Tags : Hukum Ke3 Nama Tuhan

Zaman modern ini, nama Tuhan/Allah seringkali diungkapkan tidak lagi pada tempatnya. Menyebut NamaNya dalam candaan, menyebut namaNya asal-asalan, tanpa berpikir lagi akan maknanya. Hal ini menjadi persoalan dan pemikiran penting bagi kita. Karena orang-orang Kristenpun melakukannya.

Dalam Alkitab, salah satu hukum yang Allah berikan kepada manusia adalah: “Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan”(Keluaran 20:7). Ungkapan kata “jangan” adalah merupakan peringatan keras dari Allah. Hal ini mau menunjukkan kepada manusia, betapa kudus dan mulianya nama Allah. Ia bukan Allah yang sembarangan, yang dapat dipermainkan seenak hatimu. Menyebutkan namaNya dengan sembarangan saja, kita menjadi bersalah dihadapanNya, apalagi menggantikan Dia dengan berhala yang engkau percayai.

Menyebut nama Tuhan, sudah menjadi hal yang biasa. Dimanapun, kapanpun hal itu bisa terjadi. Pertanyaannya sekarang adalah, masihkah kita mampu memaknai dengan benar konsep penyebutan nama Allah itu sendiri? Dalam kitab Perjanjian Baru dikatakan: Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu (Matius 22:37). Hukum Allah, ketetapan atau aturan yang diberikan menjadi tolak ukur bagi manusia untuk memaknai nama Allah. Kudus, mulia, agung itulah Allah. Najis, kotor dan berdosa itulah manusia.

Larangan Allah menyebut namaNya menjadi sangat beralasan. Namun terkadang manusia begitu angkuhnya dan tidak peduli. Merasa menjadi orang percaya, merasa dekat dengan Tuhan bahkan merasa begitu mengenal Tuhan. Akhirnya menyebut nama Tuhan menjadi biasa tanpa arti lagi. Saat ini kita ditantang bagaimana menunjukkan sikap hormat terhadap Allah. Pembuktian kasih kita kepadanya menjadi tuntutan mutlak, mengasihiNya dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi.

Dengan demikian, menyebut nama Tuhan tidak menjadi salah ketika kita menggunakannya secara tepat. Tetapi hal ini akan dipandang bersalah ketika kita menggunakannya secara sembarangan. Ingat ! Setiap ketetapan Allah pasti ada tujuannya. Semoga kita cermat memaknainya. Tuhan memberkati.

Pdt. Julius Mokolomban

Lihat juga

jQuery Slider

Komentar


Group

Top