Sapaan Gembala

Semangat Hubungan Pribadi Dengan Allah

Penulis : Pdt Arosokhi Laoli | Thu, 2 February 2017 - 14:16 | Dilihat : 1780
Tags : Semangat

Perikop ini mengisahkan pengalaman Daud di padang gurun Yehuda yg di dalamnya ada nilai persekutuan yang abadi dengan Allah. Secara lahiria pemazmur terkurung oleh bahaya dan kesusahan dimana bukan yang dia ingikan, tetapi kerinduan Daud terhadap Allah diperkuat oleh kesadarannya yang sangat tajam ketika terpisahnya dia dari tabut perjanjian yaitu lambang kehadiran Ilahi

2 Samuel 15:25-26...,bawalah tabut Allah itu kembali ke kota jika aku mendapat kasih karunia dimata Tuhan, maka ia akan mengizinkan aku kembali, sehingga aku akan melihatnya lagi, juga tempat kediamannya. Tetapi jika Ia berfirman, begini: aku tidak berkenan kepadamu, maka aku bersedia, biarlah dilakukannya kepadaku apa yang baik dimata-Nya. Kerinduan jiwa dan kebiasaan fisik untuk menghadap Allah yang hidup dalam hubungan pribadinya dengan Allah telah dihalangi oleh keadaan tetapi Daud berkata: Ya Allah Engkaulah Allahku aku mencari Engkau jiwaku haus kepadamu tubuhku rindu kepadaMu, Daud menyerahkan totalitas hidupnya bukan hanya jiwa tetapi tubuhnya juga dia serahkan kepada Tuhan seluruh tindak tanduknya, karena dia tahu Allah yang menjadi pertolongan. Sehingga daud mampu bersorak-sorai sekalipun kesusahan mengancam keadaannya. Kisah ini menginspirasi setiap kita orang yang percaya yang mengaku bahwa Tuhanku menolong aku dimanapun dan kapan pun.

Dalam perjalanan kehidupan kita sebagai manusia mungkin kita lupa perjalanan diwaktu lampau apa yang sudah kita alami. Sepertinya biasa-biasa saja toh juga kita tiba pada tahun dua ribu tujuh belas tidak terasa sudah kita lewati dua puluh sembilan hari ini anugerah yang sangat luar biasa karena ada banyak yang sudah mendahului kita dan tidak bisa menikmati apa yang kita nikmati saat ini. Untuk itu perjalanan persekutuan pribadi kita dengan Allah bisa saja apa yang dialami Daud kita pun dapat mengalaminya. Mungkin beda bobot masalahnya saja yang menghalangi jiwa dan fisik kita, tetapi biarlah keadaan membuat kita untuk berani berkata,... jiwaku melekat kepadaMu tangan kananMu menopang aku... Semoga kita terus bersemangat untuk membangun hubungan pribadi dengan Allah sekalipun keadaan tidak bersahabat dengan kita. Oleh sebab itu untuk menjalani hari-hari kita ditahun 2017 jangan menyerah dalam keadaan tetapi pasrah diri kepada Allah yang hidup di dalam Yesus kristus. Tuhan memberkati Pdt. Arosokhi Laoli

Lihat juga

jQuery Slider

Komentar


Group

Top