Kejadian yang tidak pernah saya lupakan pada masa kecil, yaitu setiap dua kali dalam satu tahun kami di bawa kesuatu tempat diperbukitan yang ada di desa kami oleh kakek. Dimana setiap orang yang pergi di tempat tersebut diharuskan membawa dan memotong ayam berbulu putih dan hitam untuk memberikan makan kepada iblis yang menghuni tempat tersebut, yang dinyatakan dalam sebuah ukiran disebuah kayu yang berbentuk vertikal panjang kira-kira 1 meter yang dari kayu Taras, biasa disebut PANTAK oleh orang dikampung. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meminta keselamatan dan berkat kepada penghuni bukit tersebut. Bertahun-tahun saya tidak pernah alfa untuk mengikuti kegiatan tersebut sampai suatu ketika saya sadar bahwa hal tersebut adalah penyembahan berhala kepada yang bersifat mistik. Hal ini sama sekali tidak boleh diikuti oleh orang percaya dan sampai sekarang saya tidak pernah ikut lagi.
Yohanes juga pernah mengingatkan orang-orang percaya yang dituliskan dalam kitab 1 Yoh. 5:21 ia menuliskan “Anak-anakku, waspadalah terhadap segala berhala” ketika saya membaca sebuah nasihat firman Tuhan yang dituliskan oleh murid yang dijuliki oleh Tuhan Yesus “Anah Guruh” ini, saya ingat dengan kisah saya di atas yang begitu kelam dan pasti memilukan hati Tuhan.
Tuhan mengitu benci dengan penyembahan berhala. Penyembahan berhala adalah lebih mengasihi apa pun selain Allah.
Kalau kita berhenti sejenak dan mengingat-ingat apakah kita benar-benar lepas dari berhala. Alangkah baiknya kita merenungkan beberapa pertanyaan ini:
Apakah banyaknya uang kita keluar untuk kepentingan pelayanan? Atau ....
Untuk hal apa saja kita menghabiskan waktu kita? Untuk Tuhan atau ....
Apa yang kita ambil atau lihat pertama kali bangun pagi? Berdoa atau ambil handphone dan lihat pesan terlebih dulu.
Bukan kah kita terlalu mencintai diri kita sendiri, bukankah kita terlalu banyak menghabiskan waktu untuk kepentingan diri sendiri. Ternyata berhala hidup di sekitar kehidupan kita.
Hal inilah yang merusak kehidupan jemaat Tuhan dimana orang-orang sangat jarang bahkan tidak berkomunikasi secara intim lagi dengan Tuhan, dimana orang-orang percaya tidak lagi memikirkan orang lain, boro-boro mau memikirkan pelayanan sebagai pengabdian kepada Tuhan. Sadar atau tidak sadar kita sebagai orang percaya kita terjebak dalam penyembahan berhala, yang menyembah ilah yang ternyata ada disekitar hidup kita dan kita hidupi tanpa kita sadar.
Dosa terbesar dalam gereja hari ini bukanlah pencurian atau perzinahan. Pencuri melukai dirinya sendiri dan orang lain; penzina mencemari tubuhnya sendiri. Sebaliknya, dosa terbesar dalam gereja saat ini adalah kebosanan jemaat. Jemaat digereja bukannya duduk tenang mendengarkan kotbah hamba Tuhan melainkan pesan dari hp menjadi lebih penting dibandingkan firman yang ditaburkan. Hal ini memberikan reputasi yang buruk bagi Allah. Oleh sebab itu, mari lah kita lebih waspada lagi dengan kehidupan yang kita jalani jangan sampai kita terjebak kepada penyembahan berhala. Marilah kita mengawasi kehidupan kita dengan teguh berpegang pada firman-Nya, jadikanlah firman Tuhan sebagai penuntun kehidupan kita. Sekali lagi waspadalah .... waspadalah ..... waspadalah terhadap segala berhala. Salam sejahtera untuk kita semua Tuhan Yesus memberkati.
By : GI JUKI