Ringkasan Khotbah

Bahagia Di Kematian Dan Ketiadaan

Penulis : EW | Wed, 18 April 2018 - 09:47 | Dilihat : 3565

Tanggal : 15 April 2018

Pengkhotbah : Pdt Nikodemus Rindin

Tema : Bahagia di Kematian dan Ketiadaan

Ayat : Pengkhotbah 4:1-3

Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan. Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup. Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.

PENDAHULUAN
Melihat, itu adalah tugas yg menyusahkan, tapi sekaligus menyenangkan. Melihat itu menyusahkan, karena orang harus melihat kondisi yg tidak mudah/ tidak menyenangkan. Melihat itu menyenangkan, kalau seseorang bisa melihat realitas dan menjadi jawaban. Apakah yg terlihat oleh seseorang, tapi tidak bs dilihat oleh orang lain ? Itulah *VISI*. Ada orang yg tidak bisa melihat sebuah visi, tapi ada juga org yg bisa meliatnya dg jelas.

Randy Alcon berkata 'Penderitaan adalah apabila kita melihat sesuatu tapi tidak bisa melakukan sesuatu.' Penderitaan kita bukan saat melakukan kehendak Allah, tapi justru ketika kita TIDAK melakukan kehendak Allah.

Kejahatan yg kita lihat di bawah matahari, seharusnya itu menyentuh kita. Si Pengkotbah melihat dan dia ingin orang lain melihat juga --> air mata orang yg tertindas. Semua kita melihat, tapi apakah kita bisa merasakan penderitaan orang lain dan bisa menguatkan mrk? Tidak cukup hanya melihat penderitaan orang lain, tapi apakah seseorang mau menaruh hati dan pikirannya dlm realitas tsb? Berbahagialah orang yg bisa menguatkan orang lain. Berbahagialah kita yg mengerti hal ini.

Stephen Tong berkata bahwa yg paling sedih di dunia ini adalah ketika seseorang memiliki sesuatu, tapi Tuhan TDK berkenan utk memakai dia dg apa yg dimilikinya, baik dg hartanya atau dg kesehatan dan kekuatannya.
Bigman Sirait mengatakan, semakin seseorang tahu, seharusnya akan semakin gelisah orang itu. Itulah upah bagi orang yg tahu.

Beberapa hal yg tidak bisa dihindari ketika manusia jatuh dlm dosa menurut Stephen Tong adalah :
- *kejahatan* akan terus ada, krn kasih akan makin memudar
- *sakit penyakit* yg terus ada dan makin bermacam2 jenisnya
- *kematian* yg tak dapat dihindarkan, akan terus mengejar anak manusia yg pernah lahir di dunia ini.

Pengkotbah melihat banyak orang yg tertindas dan menderita di bawah matahari, tapi tak ada yg menghibur mrk. Mrk cuma bisa mencucurkan air mata kesedihan. Penindasan ada krn manusia menolak utk melakukan kehendak Allah, dan krn manusia TDK memiliki kasih kpd sesamanya. Yg menindas terutama adl mrk yg memiliki *kekuasaan* . 'Berikanlah kpd seseorang kekuasaan, maka kita akan tahu karakter orang itu sesungguhnya.' ( Abraham Lincoln ). Mereka yg punya kekuasaan merasa berhak berbuat semena-mena kpd orang yg di bawahnya. Kekuatan menjadi tangan yg menghancurkan, bukan yg menolong. Semakin di atas, semakin memperdaya yg lemah.

Bagaimana dg kita ketika kekuasaan, uang, alat ada di tangan kita ? Apakah kita mau menjadi alat utk menolong orang yg tertindas? Yg kuat hrs menopang yg lemah. Yg pintar harus melindungi yg kurang pintar. Sbg orang percaya, kita harusnya jangan melakukan sesuatu hanya demi keuntungan sendiri. Semakin kuat seseorang, haruslah menjd tangan utk menolong mrk yg lemah.

Ketika kita melihat penindasan yg luarbiasa, seharusnya kita menjadi garam dan terang. Harusnya kita bisa menghentikan penindasan tsb. Kita hrs menjadi jawaban bg orang2 di sekitar kita. Mungkin kita tidak akan disukai atau disingkirkan krn kita bagaikan menentang arus, tapi itulah yg hrs kita lakukan. "Berani walau sendiri." ( Bigman Sirait). Kebenaran hrs hidup dlm setiap realitas yg ada.

Hukum yg seharusnya menjd tempat utk manusia berharap, malahan sering dijadikan alat utk menekan dan melawan yang lemah.Hukum menjd milik org yg berkuasa. Yang lemah hanya bisa mengeluarkan air mata. Fungsi kekuasaan hrsnya utk menolong, utk menaikkan status orang lain, bukan utk menjatuhkan. Kekuasaan membuat org yg gelap mata, namun seharusnya kita menjadi terang bagi mereka.

Pertanyakanlah, di mana posisi kita : apa kita sudah menjd orang benar? Menurut orang dunia, yg paling bahagia ( utk sementara waktu ) adl mrk yg memiliki kekuasaan, krn dg kekuasaan itu mrk bisa berlaku semaunya, padahal itu adl bahagia yg semu, bahagia yg jahat, di atas penderitaan orang lain. Pengkotbah berkata bahwa yg bahagia adl yg pernah dan masih hidup krn mrk bisa melihat berbagai warna kehidupan. Yg paling baik adl mrk yg msh hidup tapi bermakna --> warisan apa yg kita tinggalkan utk generasi berikutnya?

Mengapa Pengkotbah berkata yg bahagia adl mrk yg pernah hidup tapi sdh mati? Karena mereka telah boleh beristirahat, mrk sudah menikmati semuanya dan mrk sudah kembali kpd Tuhan. Debu kembali kpd debu dan roh manusia kembali kpd yg menciptakannya ( Pkh 12:7) Waktu lahir, anak manusia menangis. Pada waktu mati, orang lain menangisinya. Yg berbahagia adlh mereka yang blm pernah hidup dan blm pernah mati -- istilah PKH : blm pernah dilahirkan . Mengapa mrk bahagia? Krn mrk belum melihat dan merasakan kejahatan di dunia ini.

PENUTUP
4 kategori bahagia.
1. *Bahagia yg berakhir di liang kubur,* yakni yg memiliki kekuasaan di dunia.
2. *Bahagia orang yg masih hidup*, krn bisa menjadi jawaban dan hidupnya menjd bermakna bagi orang lain
3. *Bahagia yg dimulai di liang kubur*, yakni org2 yg dulunya tertindas selama hidup, lalu mulai start bahagia -- mereka ini adalah orang2 benar. " _Berbahagialah yg mati di dalam Tuhan_ *
4. *Bahagia orang yg blm lahir* - karena mrk blm masuk dlm. ruang dan waktu, blm tahu realitas dunia ini.

Lihat juga

jQuery Slider

Komentar


Group

Top