Sapaan Gembala

Jabatan Dan Panggilan Allah

Penulis : Pdt Julius Mokolomban | Wed, 15 August 2018 - 15:19 | Dilihat : 2548
Tags : Jabatan Panggilan Panggilan Allah

Dengan perantaraan-Nya kami menerima kasih karunia dan jabatan rasul untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya. Kamu juga termasuk di antara mereka, kamu yang telah dipanggil menjadi milik Kristus. Kepada kamu sekalian yang tinggal di Roma, yang dikasihi Allah, yang dipanggil dan dijadikan orang-orang kudus: Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus (Roma 1:5-7)

Roma adalah merupakan kota yang terkenal dengan kekuasaan, hidup dalam perpolitikan yang luar biasa, menjadi kerajaan yang disegani bahkan ditakuti. Pemerintahan yang luar biasa berpengaruh, dikenal dengan kaisar yang “sadis” dalam memerintah. Jabatan yang dimiliki seorang kaisar, membuatnya menjadi “tuhan” atas daerah kekuasaan yang dimilikinya. Jabatannya menjadi segala-galanya baginya. Namun menjadi berbeda bagi Paulus yang menerima jabatan Rasul dari Allah.

Kaisar adalah jabatan manusia yang diberikan manusia, sedangkan rasul adalah jabatan yang diberikan Allah. maka jelaslah perbedaan serta tujuan jabatan tersebut. Dalam konteks Roma 1:5, kata “menuntun” menunjuk kepada seseorang yang membimbing dengan kesabaran, mengarahkannya kepada jalan yang benar. Hal ini menjadi tanggung jawab yang besar, apalagi menuntun bukan hanya satu orang melainkan semua bangsa. Beban yang berat harus dipikul, mengerjakannya setiap hari, karena ini perintah Sang Kuasa.

Orang-orang Kristen Yahudi di Roma sangat terikat dengan Hukum Taurat, maka sulit sekali untuk mereka menerima ajaran Injil pada waktu itu, apalagi yang menyampaikan adalah orang yang pernah menganiaya pengikut Injil. Kekokohan umat pada Hukum Musa, membuat tidak mudah untuk menuntun umat kepada kebenaran Injil Yesus Kristus. Status Paulus sebagai Rasul, tidak serta-merta membuat mereka percaya dengan pemberitaannya, tetapi justru terkadang penolakan dan penganiayaan yang ia terima. Menyandang jabatan Rasul, memanglah tidak mudah, apalagi mengerjakan tugas jabatannya itu. Paulus bukan hanya menuntun, tetapi membawa umat ke sebuah pemahaman baru untuk menjadi percaya kepada Injil yang diberitakannya. Jabatan dan tanggung jawab harus berjalan bersama, menjadi kekuatan besar untuk membawa perubahan.

Mempercayai berita Injil, percaya kepada Yesus Kristus menjadi tujuan pemberitaan Paulus. Ketaatan kepada Kristus menjadi kesempurnaan kehidupan. Hal ini juga yang dilakukan oleh Musa, menuntun, membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Membimbing mereka untuk mengenal Allah, mengarahkan mereka untuk tidak memberontak kepada Allah. Musa terkadang dimaki, tidak sukai, tetapi ia tahu tanggung jawabnya, dikerjakannya sesuai perintah Sang Kuasa. Sungguh perbuatan yang luar biasa. Bagaimana dengan jabatan dan panggilan kita sebagai orang percaya?

Kehidupan orang Kristen harus dimengerti dengan benar, sehingga kita dapat bertanggung jawab dengan benar. Menjadi orang percaya, terkadang hanya rajin ke gereja dan berbuat baik pada orang lain, tetapi tidak dengan kerendahan hati. Mengaku diri sebagai orang Kristen, namun kadang tampil seperti orang “sadis” yang tidak tahu diri (membenci, dendam, menghakimi, merasa paling benar bahkan kadang menjadi “tuhan” bagi orang lain). Sungguh menakutkan! Namun menjadi berbeda ketika kita bercermin dari kehidupan Paulus, ketika dipanggil oleh Tuhan, ia menunjukan keseriusan hidup, berdiri dalam ketaatan imannya, berjuang untuk kebenaran, setia memelihara serta menjalani ajaran Tuhan dengan benar.

Dengan demikian, jabatan orang percaya bukanlah hal sederhana, tetapi nilai kristianinya yang menjadi penting. Orang Kristen memiliki peran yang holistik, bukan hanya pandai berbicara, mengajar, mendidik orang lain, tetapi kita dituntut untuk menuntun, membimbing dengan sabar, mengarahkan dengan benar, sehingga banyak orang hidup dalam kebenaran. Percaya kepada Yesus Kristus, menjadi panggilan, anungrah, yang harus disyukuri dalam kehidupan. Nabi Musa, memimpin orang Israel untuk sungguh-sungguh beribadah kepada Allah, Rasul Paulus, dipanggil Allah untuk menuntun semua bangsa, supaya mereka percaya dan taat kepada Tuhan, demikian juga dengan kita, yaitu, hiduplah benar, hiduplah memuliakan namaNya. Tuhan memberkati. Pdt. Julius Mokolomban

Lihat juga

Komentar


Group

Top