Sapaan Gembala

Kontribusi Nyata Gereja Bagi Kesejahteraan Bangsa

Penulis : Pdt Netsen | Sat, 2 March 2019 - 12:45 | Dilihat : 3758
Tags : Gereja Kontribusi Nyata Netsen Sejahtera Bangsa

Alkitab memberikan gambaran dan landasan yang jelas bagi umat Tuhan untuk berkontribusi nyata guna kesejahteraan bangsa. Misalnya, Nabi Yeremia memerintahkan kepada orang Yehuda yang sedang ada dipembuangan di Babel, (Yer. 29:7). Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma, menasihatkan kepada orang percaya di Roma supaya mereka melakukan apa yang mereka harus lakukan terhadap pemerintah (Rm. 13:1-7). Apa yang disampaikan oleh nabi Yeremia dan Rasul Paulus menjadi acuan penting bagi gereja untuk hadir di tengah-tengah bangsa.

Kehadiran gereja di tengah bangsa seyogyanya memberi dampak bagi kesejahteraan bangsa. Sehingga kehadiran nyatanya dapat dirasakan oleh orang-orang di sekitar dimana gereja ada. Bagaimana kesejahteraan yang dihadirkan oleh gereja bagi bangsa maka perlu ada kontribusi nyata yang dilakukan oleh gereja. Gereja memang perlu memiliki dogma atau doktrin yang benar, tetapi itu saja tidak cukup, apa lagi kalau gereja hanya bergumul dengan doktrin yang hanya sekedar menjadi kontribusi bagi pengetahuan (knowledge) umat semata, namun lalai dalam memberikan kontribusi yang nyata untuk memberikan dampak bagi kesejahteraan bangsa. Maka gereja belum mencapai tujuan maksimal yang Allah berikan dengan membawa damai sejahtera (syallom) dari Allah. Jika hal itu yang terjadi maka teguran atau kecaman Yakobus dalam Yakobus 2:17; “iman tanpa perbuatan adalah mati” layak disematkan kepada gereja.

Sebelum memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana kontribusi nyata gereja bagi kesejahteraan bangsa, maka kita perlu memahami atau diingatkan kembali tentang apa itu gereja. Secara singkat, gereja adalah orang yang dipanggil oleh Allah dari kegelapan (kematian) karena dosa kepada terang (kehidupan) yang kekal, untuk menjadi umat kepunyaan-Nya, yang juga disebut sebagai perkumpula orang percaya atau jemaat (1 Kor. 11:20). Oleh karena itu maka sesungguhnya gereja mengacu kepada orang atau manusianya bukan pada gedungnya. Sebagai milik Allah, maka gereja harus tunduk kepada Allah dan melakukan agenda-Nya. Gereja ada bukan karena dibentuk oleh manusia melalui kerjasama atau sukarela, melainkan dipanggil oleh Allah sebagai umat-Nya, memuji Dia, melayani Dia, mengabdi pada Tuhan. Allah lah yang berkuasa atas gereja. Gereja adalah persekutuan yang hidup yaitu manusia, orang yang telah ditebus, yang beribadah, saling memperhatikan.

Gereja tidak boleh terjebak dengan hanya mengumpulkan pundi yang kemudian hanya dipergunakan untuk membangun gedung yang megah dan di dalamnya dilengkapi dengan fasilitas yang mewah, tetapi lupa akan panggilannya untuk memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan bangsa, berbagi kepada sesama. Pembangunan gedung yang megah serta faslitas serba mewah bukan saja dapat membuat umat yang beribadah terlena karena merasakan nyamannya beribadah. Tetapi cenderung berpotensi menciptakan perebutan kekuasaan jabatat dalam gereja karena tergiur dengan peguasaan asset. Gereja yang berusaha menumpuk harta bagi pembangunan fisik dan asset semata akan dengan mudah diselewengkan untuk menjadi warisan yang turun temurun bagi keluarga. Dalam demikian maka Injil yang adalah anugerah Allah telah dikomersialkan untuk mendapat banyak keuntungan sehingga tidak heran kemudian keberadaan gereja bagai sebuah perusahaan.

Bila hal tersebut yang terjadi pada gereja maka gereja sudah berubah agenda. Gereja tidak lagi melaksanakan agenda Allah yang berpusat pada Kristus. Gereja yang seharusnya menjadi peraga kasih Allah telah menyimpang. Kalau demikian bagaimana kontribusi nyata gereja bagi kesejahteraan bangsa, tindakan nyata apa yang seharusnya gereja lakukan? Tentu gereja harus hadir di seluruh aspek kehidupan dan memberi nilai-nilai kebenaran di sana. Gereja perlu berdoa untuk kesejahteraan bangsa. Hal lain yang perlu dilakukan oleh gereja atau orang pecaya adalah hidup benar sebagai warga bangsa, menjauhi kejahatan, menghormati pemerintah yang berasal dari Allah, dan memiliki kesadaran untuk membayar pajak. Dan yang sangat penting lagi adalah gereja harus hadir untuk memberikan edukasi. Karena dengan pendidikan yang bertanggung jawab dalam menanamkan kebenaran Kristus sehingga seluruh sendi kehidupan dapat diterangi oleh pelita Injil guna merubah paradigma yang telah rusak karena dosa, menjadi paradigma baru dalam Kristus, dengan demikianlah kesejahteraan bangsa diwujudnyatakan melalui gereja. Ingat, apa yang Tuhan Yesus katakan kepada para murid, kamu adalah terang dunia dan garam dunia. Itulah gereja, itulah kita. Selamat berkarya nyata bagi kesejahteraan bangsa dimanapun Tuhan hadirkan, mulailah dari yang terdekat, mulailah dari hal yang terkecil. Tuhan memberkati. Amin.

Lihat juga

Komentar


Group

Top