Ringkasan Khotbah

Ayahku Teladanku

Penulis : EW | Sun, 10 June 2018 - 17:00 | Dilihat : 3090

GRI 17 Juni 2018

Pdt Bigman Sirait

Ayahku Teladanku

Pendahuluan :

Keteladanan adalah hal yg paling sulit ditemukan.

Dlm.organisasi politik banyak tipuan, di gereja ternyata sama saja : Siapakah yg dpt dipercaya?

Filipi 3:17

Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.

Kalimat ini mudah diucapkan tapi sulit dilakukan.

Keteladanan menjd sesuatu yg sangat mahal.

Bukan ekonomi yg menjd masalah utama, tapi keteladanan.

Sepiring nasi bisa beda harga jika kita makan di tempat yg berbeda. Beda piring beda harga.

Keteladanan tidak bisa beda price. Tempat bagus atau tempat jelek, orang itu tetap spt itu. Itulah keteladanan.

SIMON DARI KIRENE

Markus 15:21

Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus.

Roma 16:13,

Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.

Garis keteladanan adalah WARISAN yang sesungguhnya.

Warisan iman membangun kesejatian dan kebahagiaan.

Ketika Simon dari Kirene datang ke Yerusalem, ia tidak tahu apa2 ketika tiba2 disuruh oleh prajurit Roma utk membantu memikul salib Yesus.

Simon TDK lari dari salib itu.

Di kemudian hari, dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat Roma menyebutkan salam kepada Rufus, yg adalah anak dari Simon Kirene, sbg orang pilihan ( menjadi pemimpin rohani yang diakui ) dan istri Simon menjadi ibu juga bagi seorang Rasul Paulus. Artinya Simon telah berhasil memberi keteladanan bagi keluarganya.

Bagaimana seorang ayah bisa menjadi teladan ?

3 M - Model, Modal, Motor.

1. MODEL - NILAI & CARA

Seorang ayah hrs mampu menjadi model bagi anak2nya, melalui 2 hal :

Nilai ( prinsip2 hidup ) dan Cara.

Nilai itu beda dg angka.

Angka 100 rb itu relatif, ada yang menganggapnya besar ada juga yang menganggapnya kecil.

Tetapi uang 100 rb itu menjadi bernilai / akan dikenang terus bila kita gunakan utk memberi makan orang lain, misalnya. Nilainya tak akan dilupakan sepanjang hidup.

Pertanyan : Uang itu sekedar angka atau nilai bagi kita?

Seorang ayah sering bermain dg angka, tapi tidak ada nilai.

Mencetak anak pintar itu mudah, tetapi menjadikan anak bernilai tidaklah mudah.

Model adalah sesuatu yg bisa dilihat dan diperhatikan.

Nilai harus teraktualisasi, melalui caranya.

Kalau kita bilang A, apakah kita juga melakukannya?

Aplikasi :

Kita tidak bisa melarang anak supaya tidak minum Coca cola,.sementara kita sendiri minum.

Pertanyaan :

Kalau ayah telah menjadi model, apakah otomatis anak akan jadi baik? Belum tentu ! Contohnya : nabi Samuel (penjelasan di bawah ).

Contoh ayah yang tidak jadi model :

Imam Eli.

Kesalahan imam Eli adalah : melupakan rotan utk anak2nya.

Sudah tahu anak2nya salah, imam Eli TDK menegur anak2nya. Akhirnya anak2nya mati dan Imam Eli mati juga dg cara yg TDK terhormat.

Menggunakan rotan adalah didikan cara Alkitab yg sering dilupakan oleh pendidikan Amerika yg liberal, sehingga failed.

2. MODAL - INVESTASI RASA ; RELATIONSHIP, KEBERSAMAAN.

Kalau model itu dilihat, digugur, ditiru.

Tetapi kalau anak hanya melihat model saja tanpa sentuhan rasa / ikatan emosional dari sang ayah, maka berarti sang ayah tidak memberi modal yang cukup utk si anak utk mengikuti teladan ayahnya.

Contoh :

Samuel, dia adalah model ayah yang baik. Tapi anaknya kurang baik sehingga ditolak oleh orang Israel utk menjadi imam. Mengapa? Samuel memang jadi model, tapi kurang memberi modal utk anak2nya.

Aplikasi :

Seorang ayah selalu pulang tepat waktu dan hidup jujur/ tdk korupsi --> ini adalah MODEL yang baik.

Agar dapat memberi MODAL agar anak2nya mengikuti teladan yang diberikan sang ayah, maka sang ayah harus menginvestasikan waktu kepada anak2nya.

Bercengkramalah, berceritalah kepada anak2. Berikan sentuhan dalam hidup mereka.

Investasikan waktu bersama anak2, misalnya dg main bersama.

Ketika telah menegor anak2, beri penjelasan dan peluk dg rasa cinta, bukan dg rasa benci/ amarah.

Modal itu perlu ditanamkan dan perlu waktu utk bertumbuh. Dari sejak ditanamkan sampai bisa dituai, tentu butuh waktu.

3. MOTOR -- PERCAYA DAN MEMPERCAYAKAN.

Suka atau tidak, kita harus belajar percaya anak kita. Kita tidak bisa seterusnya memegangi dia terus.

Percaya itu mahal, ada resikonya..tapi kita "tak bisa dapat barang bagus" jika kita TDK percaya.

Percaya itu artinya melepas.

Misalnya mengajari anak menyetir mobil dan mempercayakan dia utk.membawa mobil. Mungkin beberapa kali mobil kita akan lecet/ masuk bengkel, tapi tidak apa2, itulah harga kepercayaan.

Q n A :

- Setelah anak menikah apakah berarti tugas seorang ayah telah selesai ?

* Ayah akan tetap jadi ayah spi dia mati.

- Bagaimana jika saya telah banyak berbuat salah sbg seorang ayah?

* Semua orang punya waktu.

Selama kita masih hidup berarti masih ada waktu utk memperbaiki kesalahan. Ibu saya ( Pdt Bigman ) menorehkan kenangan yang paling indah justru di hari2 terakhir menjelang kematiannya.

- Bagaimana jika di masa lalu ayah saya bukan teladan yg baik bagi saya?

* Jangan menyalahkan masa lalu.

Bukan masa lalu yg menghancurkan kita.

Orang akan hancur jika di masa kini tidak terikat dg Tuhan.

Kesalahan ayah kita di masa lalu seharusnya kita jadikan sbg alat pembelajaran, agar kita sendiri jangan mengulanginya.

- Mana seharusnya yg jadi prioritas seorang ayah : gereja, pelayanan atau keluarga ?

* Keluarga harus menjadi prioritas.

Gereja yang sebenarnya adalah ketika seorang ayah di rumahnya dapat berfungsi sbg imam keluarga.

Gereja bukanlah organisasi.

Banyak orang menjadikan gereja sebagai pelarian belaka, atau terjebak dalam kesibukan pelayanan namun keluarganya diabaikan sehingga berantakan. Ini tidak benar.

TIPS utk wanita muda :

Jangan cari laki2 ganteng, hebat atau terkenal. Carilah orang yg bisa bekerjasama utk membawa keluarga kpd kehidupan yg semestinya ( yaitu hidup di dalam jalan2 Tuhan ).

TIPS utk orangtua :

Papa mama harus sehati/ satu suara. Kalau papa bilang jangan, mama harus mendukung. Jika mama malah membolehkan, anak akan bingung, siapa yg harus dituruti.

Ingat seorang Papa adalah imam keluarga.

Penutup :

Hidup ini panjang.

Lebih bagus kita menangis hari ini, tapi kita akan melihat kebahagiaan di kemudian hari.

Jangan tumpahkan amarah hari ini, tapi kemudian kita menyesal dan TDK bisa diperbaiki lagi. *

*Ibu Elizabeth Wahyuni

(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)

Lihat juga

Komentar


Group

Top