Sapaan Gembala

Perasaan Kecewa (Kel.32:1-35)

Penulis : Pdt Arosokhi Laoli | Tue, 11 June 2019 - 15:03 | Dilihat : 7651
Tags : Arosokhi Laoli Kecewa Keluaran 32 Perasaan

Jikalau kita membaca bagian firman Tuhan di Kel 32:1-35, disana menceritakan tentang bangsa Israel yang menyembah patung lembu emas buatan tangan mereka sendiri, tentu ini mereka tidak serta merta melakukannya tanpa alasan. Alasan mereka yang pertama karena musa mengulur-ulurkan waktu untuk turun dari gunung Sinai, mereka takut jangan-jangan Musa tidak kembali lagi ketika mereka dihantui perasaan takut itu akhirnya mereka mendesak Harun untuk membuat patung berhala bagi mereka agar mereka menyembah.

Perasaan kecewa yang bisa kita baca di sini ada dua, bangsa Israel kecewa dengan Musa karena mereka mengalami keraguan kepada Tuhan Allah yang hidup, namun setelah Musa turun dari Gunung Sinai maka Musa kecewa melihat perbuatan umat yang dia pimpin keluar dari tanah perbudakan. Sangat di sayangan mereka meragukan pertolongan Tuhan. Perasaan kecewa yang dialami oleh Musa tak bisa di bendung dia marah dan dia pecahkan loh batu yang dia dapat dari Allah yang disertai dengan tulisan sepuluh hukum.

Rasa kecewa, tidak ada yang tidak pernah mengalaminya, bahkan sebaliknya kitapun bisa saja mengecewakan satu dengan yang lainnya, inilah yang disebut manusiawi. Apakah ketika kita kecewa maka kita berhenti sampai disitu untuk melakukan apa yang sedang kita perjuangkan. Sebagai anak-anak Tuhan tentu tidak, justru kita mengalami kekecewaan itu pertanda kita masih mempunyai dambaan, kita melihat keadaan yang baik ada perbedaan antara kenyataan dan harapan sehingga dengan demikian kecewalah kita, itulah yang dialami oleh musa ketika dia menghadapi kenyataan bangsa Israel bangsa yang tegar tengkuk (9)

Banyak hal sebetulnya perasaan kecewa secara sederhana, antara lain: kecewa dengan pemimpin, kecewa dengan yang dipimpin, kecewa dengan rekan kerja, kecewa dengan orang yang sudah pernah kita tolong, kecewa dengan saudara, kecewa dengan orangtua, kecewa dengan pemerintah, kecewa dengan keadaan sekarang, atau bahkan dalam rumah tangga kecewa dengan suami atau istri, anak-anak, dan lain-lain. Ada banyak sebetulnya perasa kekecewaan kita .

Jikalau kita melihat teladan Tuhan Yesus, bagaimana tindakannya menghadapi orang-orang yang mengecewakan Dia, misalnya Petrus menyangkal Dia, Yudas yang menjual Dia, dan orang-orang yang kurang percaya kepadaNya bahwa Dia adalah Tuhan dll. Perasaan kecewaNya Tuhan Yesus tidak tenggelam dalam perasaan kecewa tetapi Dia tetap dan terus melaksanakan, apa yang Dia laksanakan, Dia tetap mengasihi sekalipun Dia dikecewakan. Ingat Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan kita tapi kitalah yang mengecewakan Dia. Bagaimana dengan kita apakah dengan perasaan kecewa yang kita alami kita akan berhenti tentu tidak. Tapi jangan lupa perasaan kecewa jika kita biarkan berlarut-larut akan menimbulkan rasa putu asa, kita bisa berkata apa boleh buat, terserahlah bahkan bersikap apatis kita merasa bebas memikirkan keadaan, sama sekali tidak keadaan buruk itu tetap ada, bahkan lebih buruk lagi.

Apabila kita sedang berada dalam lingkaran rasa kecewa, namun jika kita cuma meratapinya kita akan terjebak dalam rasa putus asa yang membuat kita dalam keadaan tidak berdaya. Kehidupan memang tidak selalu berjalan dengan mulus. Kadang kita menghadapi tantangan dan badai hidup yang dapat mengecewakan kita.

Perasaan kecewa bisa jadi, Tuhan sedang mengarahkan kita dari tujuan yang satu ketujuan berikutnya, itu berarti kita sedang naik di tingkat berikutnya atau kita sedang “naik kelas” tips yang harus kita renungkan ketika kita mengalami perasaan kecewa, datang kepada Tuhan dalam doa, pelajari permasalahan, memikirkan jalan keluar dan jangan lupa tindakan untuk melangkah sangat dibutuhkan dalam mengahadapi perasan kecewa, jangan diam tetap semangat dan semuanya kembalikan kepada Tuhan. Semoga perasaan kecewa yang dialami boleh terobati hatipun dipulihkan, dan langkah pun menjadi ringan. Tuhan Yesus Kristus memberkati.

Lihat juga

Komentar


Group

Top