Nats 1 Yohanes 3:18
Surat rasul Yohanes secara umum di tuliskan sebagai kesaksian seperti tertulis dalam 1 Yohanes 1 :1-4 disana penulis mengutarakan kesaksian yang benar tentang Firman yang hidup itulah yang dikisahkan dalam surat Yohanes. Pada zaman itu, jemaat goncang iman disebabkan karena berbagai macam tantangan di antaranya adalah masuknya pengajaran sesat yang mengajarkan bahwa keselamatan hanya di peroleh melalui pengetahuan dan bukan melalui iman yang diwujudkan melalui kasih serta perbuatan pengajaran sesat ini jelas sangat bertentangan dengan firman Allah di dalam Efesus 2 :8 Berbunyi sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahmu, tetapi pemberian Allah” bagian firman Tuhan ini jelas bahwa keselamatan oleh kasih karunia dan melalui iman di dalam Yesus Kristus.
Sementara ajaran yang dihadapi oleh jemaat waktu itu mereka memisahkan iman dari kehidupan moral dan etika sebagian mereka mengklaim bahwa mereka mengenal Allah tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kasih kepada sesama sementara 1 Yohanes 2:9-11 menunjukkan bahwa kehidupan Kristen yang sejati seyogiannya harus di wujudkan dalam kasih yang nyata, bukan hanya dalam perkataan tetapi juga dalam perbuatan artinya sebagai orang Kristen integritas harus menjadi bagian dalam hidup sehari - hari
Hidup dalam kebenaran sebagai bukti kehidupan dalam Kristus. Yohanes menekankan bahwa kasih kepada Allah harus terlihat dalam tindakan nyata kepada sesama 1 Yoh 3:16-17 ayat 18 menekankan bahwa setiap orang yang mengaku bahwa hidup dalam kebenaran, maka sudah sepatutnya kasih sejati bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi harus diwujudkan, dalam tindakan konkret dan berdasarkan kebenaran firman Tuhan
Penderitaan disebabkan karena penganiayaan dari luar maupun konflik internal, ini memang sangat menyakitkan kehidupan jemaat pada waktu itu. Namun Yohanes mengingatkan bahwa jemaat harus mengasihi dalam perbuatan karena sudah ada dalam kebenaran musti berbagi kepada sesama, peduli kepada orang yang berkekurangan, dan menolong mereka yang membutuhkan dan inilah merupakan indikator bahwa seseorang sudah mengerti kebenaran selalu melakukan hal-hal yang memuliakan Tuhan. Sebagaimana Kristus telah mengasihi manusia dengan mengorbankan diriNya demi manusia yang berdosa maka dalam keberdosaan itu Tuhan Allah peduli agar setiap manusia mendapatkan hidup yang kekal.
Panggilan kita setiap orang percaya musti hidup dalam kebenaran Ilahi nyata dalam perbuatan, sebagai respon terhadap pengeorbanan akan Tuhan Yesus, bahwa kepedulian bukan hanya sekedar dibibir. Oleh sebab itu Gereja sangat mengedepankan kasih yang tidaK pura-pura tetapi mewujudnyatakan dalam hidup sehari-hari. Semoga tulisan ini dapat memberkati setiap pembaca.