Sapaan Gembala

7 Kata Penuh Kuasa

Penulis : Pdt Netsen | Tue, 18 March 2025 - 12:26 | Dilihat : 324

Dalam Minggu-Minggu sengsara, menuju puncak pada Jumat Agung, suatu peringatan akan kematian Tuhan Yesus di kayu salib, untuk mengorbankan diri, menyerahkan nyawa-Nya kepada Bapa untuk keselamatan dan pengampunan dosa umat manusia yang percaya kepadanya. Gereja Reformasi Indonesia memiliki ciri khusus yaitu melakukan khotbah seri salib. Khotbah ini akan menggali dan menelusuri peristiwa-peristiwa penting seputar penyaliban Kristus untuk menemukan makna penting dan menguatkan iman umat Tuhan. Kita harus menyadari bahwa betapa tidak mudah untuk memahami setiap misteri kasih Allah bagi umat manusia.

Memahami setiap kasih dan karya Allah kepada manusia melalui Tuhan Yesus amat sangat penting. Mulai dari kelahiran, pelayanan, penderitaan, kematian, kebangkitan hingga kenaikan Yesus Kristus ke surga menjadi peristiwa dan misteri yang senantiasa tidak mudah untuk dipahami oleh manusia. Kepada umat Israel diberikan janji tentang seorang Raja Kekal, yaitu Mesias, Sang Juruselamat, namun ketika Yesus Kristus lahir dan tinggal di antara mereka, mereka menolak dan membunuh Dia. Mereka gagal dalam memahami kehadiran Yesus, pada hal berbagai karya mujizat dan tanda Ajaib telah diperbuat-Nya di hadapan mereka. Umat Tuhan saat ini perlu terus belajar untuk memahami dengan benar akan setiap peristiwa penting kasih Allah yang dinyakan melalui Tuhan Yesus Kristus.

Peristiwa salib, kematian dan kebangkitan Yesus Kristus momen yang sangat penting bagi iman Kristen. Peristiwa tersebut menjadi puncak proklamasi kasih dan keadilan Allah, juga puncak proklamasi iman Kristen bahwa Allah dalam Yesus Kristus dalah Allah yang mati, sekaligus Allah yang bangkit. Peristiwa penyaliban dan kebangkitan Kristus di situ orang Kristen memproklamasikan imannya. Kisah tentang Kristus yang disalib diceritakan secara luas, panjang lebar, dan detail oleh para penulis Injil (Matius, Markus, Lukas dan Yohanes). Para penulis Injil mencatat begitu detail mulai dari Yesus berlutut di Getsemani, sampai ditangkap, jalan via dolorosa, sampai di Golgota, tempat Yesus disalibkan. di Golgota, di kayu salib Yesus Kristus mengucapkan perkataan-perkataan pamungkas yang penuh cinta kasih dan penuh kuasa. Iman Kristen percaya bahwa setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah adalah perkataan yang hidup dan penuh kuasa. Dengan berfirman Tuhan menciptakan alam semesta dan segala isinya, dengan firman-Nya Yesus Kristus melakukan berbagai tanda mujizat; menyembuhkan orang lumpuh, membuat mata yang buta melihat, menghidupkan yang mati, dan dengan firman Ia menyatakan pengampunan-Nya. Betapa berkuasanya setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah. Yohanes 6:68. Jawab Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Ibrani 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.

Melalui penyaliban Kristus, para penulis Injil mengajak kita melihat bahwa ada yang lebih besar dan menakutkan dari sekedar penderitaan fisik, yaitu penderitaan rohani. Mulai dari Getsemani, yang disedihkan, “ditakutkan,” oleh Yesus Kristus, Anak Allah adalah cawan murka Allah, terpisah dari Allah. Di atas kayu salib, kita akan melihat keajaiban kasih Allah yang mulia. Ada banyak kasih di tengah dunia ini tidak mulia. Ada banyak kasih di dunia ini memanipulasi, berbalas, bersyarat, serta memanfaatkan. Tapi di atas kayu salib kita akan melihat, kasih Allah yang agung dan mulia. Bagaimana kehinaan sampai di tempat yang paling bawah, Kristus lakukan. Kehinaan yang ditanggung waktu Dia lahir. Dia lahir dikelilingi oleh binatang. Pada waktu mati, Dia dikelilingi oleh penjahat dan orang-orang yang haus hiburan. Di atas salib Kristus, itu satu-satunya tempat dimana Allah mengatakan bahwa tidak seorang pun manusia mampu menolong dirinya sendiri. Di atas kayu salib disingkapkan betapa bobroknya manusia.

Di dalam salib, kita akan melihat yang hina dan mulia, kekalahan dan kekuatan Allah, direndahkan sekaligus ditinggikan. Di dalam salib, kita akan melihat 1 pribadi yang dipermalukan, tapi di salib itulah Dia diagungkan. Kita manusia berdosa tidak bisa mengerti kekuatan dari dimensi Allah. Kita hanya tahu kuasa dan kekuatan itu dari uang, kuasa, jabatan, kesehatan. Namun Paulus berkata lain, “Salib bagi dunia adalah kebodohan, tapi itulah kekuatan Allah.” Di salib kita lihat keagungan. Pada waktu Dia dicaci maki, Dia tidak membalas. Pada waktu Dia dikutuki, Dia justru memberkati. Pada waktu Dia diejek dan dihina, Dia mengampuni. Pada waktu Dia dipermalukan, Dia mendoakan. Itu kekuatan sejati yang tidak dapat dimengerti oleh dunia ini, bukan kekuatan anak kecil yang pamer kekuatan. Kekuatan Allah dia atas kayu salib, menelanjangi kekuatan manusia. Pada waktu Yesus ditelanjagi, sebetulnya yang ditelanjangi adalah hati kita orang berdosa. Pada waktu Yesus dipermalukan, sebenarnya kita sedang mempermalukan diri kita sendiri. Pada waktu Yesus mengeluarkan kalimat pengampunan, pada titik yang sama merobek hati kita dan mengingatkan berapa egois dan cinta diri kita.

Alkitab memberi penghormatan untuk momen Yesus Kristus yang disalib. Di saat Kristus paling lemah, di situ musuh-Nya harus memberi pengakuan. Kita akan memikirkan 7 perkataan salib yang adalah perkataan paling agung yang dicatat di akhir kehidupan Tuhan. Dalam momen menuju salib, sudah tidak banyak lagi yang bisa dicatat. Tujuh perkataan salib adalah perkataan yang singkat. Di momen Getsemani sampai disalib, Yesus tidak lagi mengajar, berkhotbah, diskusi. Sedikit sekali keluar kata-kata Yesus. Ada Penafsir mengatakan pada waktu manusia keras kepala dan hatinya semakin jahat, di situ firman diam. Aspek Allah diam memiliki banyak dimensi. Itu bisa positif dalam arti Allah bekerja. Sisi negatifnya, pada waktu Allah diam, ada dosa yang luar biasa sehingga Allah diam. Firman tidak lagi berbicara, manusia yang berbicara, ejekan-ejekan.

Di Tengah teriakan suara manusia yang merasa kemenangannya menguasai sepurat salib. Apakah Yesus tidak berkata-kata? Yesus berfirman dari Salib, Yesus berkata dari kayu Salib. maka perkataan salib adalah perkataan paling signifikan, dan ketika kita merenungkan kalimat demi kalimat itu memberikan penghiburan di tengah – tengah dunia yang berdosa ini.

Tujuh ucapan Yesus di kayu salib merupakan momen penting dalam sejarah kekristenan. Ucapan-ucapan ini mengungkapkan kasih, pengampunan, dan ketaatan Yesus kepada Bapa-Nya. Berikut penjelasan komprehensif tentang ucapan-ucapan tersebut, makna, tujuan, dan pentingnya bagi orang percaya. Ketujuh ucapan Yesus di kayu salib merupakan warisan berharga bagi orang percaya. Ucapan-ucapan ini mengajarkan kita tentang kasih, pengampunan, ketaatan, dan pengorbanan Yesus. Dengan merenungkan ucapan-ucapan ini, orang percaya dapat semakin memahami kasih Allah yang besar dan mengalami keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus. Oleh sebab itu mari ikuti terus khotbah seri tujuh salib yang akan menyampaikan kebenaran tujuh kata penuh kuasa agar iman kita dikuatkan. Tuhan Yesus memberkati

Lihat juga

Komentar


Group

Top