Sapaan Gembala

Orang Percaya Yang Bersatu

Wed, 2 July 2025 - 11:28 | Dilihat : 50

dizaman modern ini banyak tantangan cara hidup bermacam-macam gaya hidup yang ditampilnya secara modern maka akan mudah juga anak-anak Tuhan akan terbawa oleh menampilkan gaya hidup yang ditampilkan oleh dunia. Oleh karena itu, agar orang percaya tetap satu di dalam Kristus, dengan tetap menampilkan gaya hidup yang Tuhan mau, kapan dan dimanapun anak-anak Tuhan berada. Karena hidup menjadi orang percaya, akan terus diperhatikan, bahkan diharapkan hidup yang ditampilkan dapat diteladani oleh orang lain. Maka Paulus dalam surat yang dikirimkan kepada jemaat di Efesus, memberikan anjuran agar terus bersatu.

Kita lihat dalam surat Efesus pasal 4:1-6. Dalam perikop ini ada poin penting yang ingin disampaikan supaya orang percaya dizaman itu tetap menampilkan hidup yang diinginkan Kristus, hal demikian pun relevan dijalankan orang percaya masa kini. Dengan pengaruh dunia yang begitu kuat dan belum lagi begitu banyaknya upaya dunia yang terus menjerumuskan kepada kehidupan yang sesat. Oleh karena itu, tulisan Paulus dalam Efesus pasal 4 khususnya di ayat 2 agar orang Efesus harus menjaga kesatuan dengan menampilkan hidup, yakni. Rendah Hati, lemahlembut, sabar dan saling membantu.

Pertama, Rendah hati. salah satu arti dari kata ini adalah menjauhi kesombongan, namun arti lain dari kata ini juga menghargai orang lain. inilah salah satu karakter yang harus ditampilkan dari masa kemasa sebagai anak Tuhan. Maka dari itu, Paulus konsen dalam memberikan nasihat kepada orang yang ada di Efesus agar mereka memiliki cara hidup yang baik. Rendah hati salah satu karakter yang harus ada, dimiliki oleh orang Kristen di Efesus.

Hidup dizaman yang terus berkembang dan maju ini, ada banyak tantangan kehidupan kekristenanan masing-masing orang bisa terjebak hidup dalam kesombongan dengan menampilkan gaya hidup modern tanpa arah. Oleh karena itu, perlu masing-masing orang percaya memiliki karakter yang sama seperti Kristus dengan rendah hati menyetarakan diri-Nya sama seperti manusia agar dapat menyelamatkan manusia dari dosa.

Kemudian hal kedua yang harus dimiliki agar kesatuan tetap terpelihara , yaitu gereja sebagai individu harus memiliki karakter Lemah lembut. Lemah lembut bukan berarti orang yang lemah, lesu dan perlu di tolong. Namun karakter lemah lembut adalah karakter seseorang yang perlu ditiru atau menjadi contoh. Seorang penulis terkenal Charles R. Swindoll menyimpulkan bahwa di dalam kelemahlembutan ada kulitas yang perlu ditiru yaitu orang yang lemah lembut memiliki kendali, bersikap tenang dan damai meskipun berada dalam situasi yang memanas. Demikianlah Paulus mengharapkan agar karakter demikian dimiliki oleh setiap orang percaya di jemaat Efesus.

Dan selanjutnya karakter yang ketiga yaitu, Sabar. Hidup di tengah-tengah kesibukan yang diperhadapkan dengan begitu banyaknya pekerjaan ada banyak orang menjadi depresi. Oleh karena itu, Paulus sadar bahwa orang percaya di Efesus juga akan menghadapi hal-hal yang membuat mereka cemas. Maka diperlukan kesabaran agar tetap bertahan dalam situasi yang sulit. Sabar adalah tenang dalam menghadapi kesulitan. Di Perjanjian Lama, Ayub adalah salah satu tokoh yang sabar meskipun ia mengalami banyak kehilangan harta dan bahkan anak-anak meninggal namun Ayub tetap sabar dan setia kepada Tuhan.

Hal ke empat, Saling membantu. Jemaat Efesus merupakan jemaat yang ringan tangan arti mereka mau berkorban untuk membantu orang lain atau sesama orang percaya oleh sebab itu. Paulus juga ingin agar hal demikian terus ditingkatkan agar kasih Allah terus dinyatakan.

Memang tidak mudah menerapkan hidup yang dinasitkan oleh Paulus kepada jemaat di Efesus di zaman saat ini. Namun sebagai orang percaya yang sudah dikaruniai iman maka Roh-Nya yang ada di dalam setiap orang percaya akan terus menolong kita untuk hidup yang diinginkan oleh Kristus Yesus Tuhan Kita.

Lihat juga

Komentar


Group

Top