30 September 2018
Pdt Bigman Sirait
Memahami Perumpamaan dalam Matius 22:1-15 ( lanjutan dari kotbah : 7 Langkah Keselamatan )
PENDAHULUAN
Kata perumpamaan = παραβολ paravoli ( Yun ) / parable ( Eng ).
Perumpamaan itu disuguhkan supaya kita punya imajinasi atau bayangan : seperti apa yang dimaksud.
Jadi perumpamaan dan isi ajaran adalah dua barang yg berdampingan, perumpamaan adalah alat contoh.
Perumpamaan dipakai utk menggambarkan sesuatu, guna menolong pendengar memahami apa yg sedang dibicarakan.
Dalam pengajaranNya, Tuhan Yesus banyak memakai perumpamaan.
Dlm perumpamaan tentang penabur, murid2Nya bertanya mengapa Tuhan Yesus memakai perumpamaan.
Sang Guru berkata bahwa hanya mereka yg dikaruniai saja ( orang pilihan ) yg dpt mengerti arti perumpamaan itu.
MENGENAI KESELAMATAN
Jika bicara penyakit, maka indikasi penyakit harus tepat, baru dapat diberikan obat yg tepat.
Jika bicara orang berdosa, harus dipahami bahwa upah dosa itu MAUT / kematian.
Orang mati TDK mungkin bisa meminta utk diselamatkan .
Seperti Lazarus SDH mati, TDK bisa meminta Yesus utk menghidupkannya ; Yesus lah yang berinisiatif utk menghidupkan Lazarus.
Kesalahan seorang penafsir dalam membaca perumpamaan adalah : sering menafsir secara berlebihan / masuk ke alegoris/ masuk ke logika pikir saat ini, dan menterjemahkan perumpamaan menurut paham saya, bukan menurut apa yg Yesus maksud.
Contoh perumpamaan dalam Alkitab yang sering disalah-mengerti :
1. Domba yg hilang ( Mat 18:13-14)
Apakah ini berarti kita disuruh mencari yang 1 dan meninggalkan yg 99? Apakah 1 lebih penting daripada 99 atau 99 lebih penting dari 1 ?
Bukan, perumpamaan ini bicara soal cinta Allah yg besar kepada umat pilihanNya sehingga Dia turun dari surga ke bumi.
2. Bendahara yg tidak jujur ( Luk 16:1-9 )
Apakah ini berarti kita harus meniru ketidakjujuran si bendahara karena dia dipuji cerdik oleh tuannya ?
Bukan, perumpamaan ini menceritakan : jika orang berdosa saja tahu "menyelamatkan dirinya" dg cara yg berdosa, mengapa kita sbg anak2 Tuhan tidak bisa menghidupi hari2 dg apa yg Tuhan berikan pada kita, dg cara yg bijaksana ?
3. Lazarus dan orang kaya ( Luk 16:29-21 ) .
Apakah perumpamaan ini bicara bahwa surga dan neraka itu jaraknya bersebelahan saja / dekat, sehingga orang di surga dan di neraka bisa saling bicara?
Apakah perumpamaan ini bicara bahwa orang di surga kelak bisa saling mengenali karena wajahnya / tubuhnya sama spt di bumi?
Bukan, perumpamaan ini bicara bahwa orang yg masuk surga akan bersama Tuhan selamanya, tidak perduli apakah dia miskin atau kaya pada waktu di bumi.
Matius 22: 1-14
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka:
"Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini.
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya,
dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka.
Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu.
Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu.
Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu.
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Memahami Perumpamaan dalam Mat 22 : 1-14 ini harus melihat ke pasal2 sebelum dan sesudahnya.
Peristiwa yg terjadi sebelumnya :
1. Yesus dielukan ( at 21:12 )
2. Yesus menyucikan bait suci ( Mat 21:13 )
3. Yesus mengutuk pohon ara ( Mati 21:19 ) -- yg TDK berbuah hrs ditebang dan dibuang.
Berbuah adalah akibat keselamatan yg Tuhan berikan dan sebuah kemampuan utk berbuah dlm kehidupan.
4. Yesus dipertanyakan kuasaNya ( Mat 21:12)
Perumpamaan sebelumnya :
1. Tentang dua anak, sulung dan bungsu ( Mat 21:28-31)
Anak sulung itu menggambarkan orang Yahudi, yg TDK suka orang lain bertobat.
2. Tentang penggarap kebun anggur ( Mat 21:38-39 )
Bandingkan perumpamaan ini dg perumpamaan berikutnya dalam Pasal 22, yang mirip dg Pasal 21 ( perumpamaan kebun anggur ).
Orang Yahudi segera mengerti arti perumpamaan ini.
Setelah orang Yahudi diberi janji ( dipilih ) mrk tidak mau berespon.
Akhirnya kesempatan diberikan kepada semua orang --> contohnya adalah penyamun di sisi Yesus yg mengakui Yesus sbg Raja yg akan datang, atau kepala penjara yg adalah orang Romawi namun mengakui Yesus sbg anak Allah, sementara orang Yahudi yg diwakili oleh imam2 diam saja bahkan merekalah yg berkomplot utk menyalibkan Yesus.
Bagaimana hal ini bisa terjadi ? Pada waktu itu, bukan Yesus yg memberitahu mereka tentang keberadaan diriNya, lalu bagaimana mrk bisa tahu bahwa YESUSLAH MESIAS ANAK ALLAH YANG HIDUP?
Roh Kudus lah yg menyatakan kepada mrk sehingga mereka bisa percaya kepada Yesus.
From faith to faith, bukan logic to faith.
Dalam Mat 22,
Kisah undangan ini menyindir Israel yg adalah umat yg dipilih Allah tapi mrk tegar tengkuk, bahkan menganiaya dan membunuh para nabi ( Hamba Allah ).
Israel dihukum hingga kerajaan Israel pecah dia bahkan lenyap dlm sejarah.
Hanya sisa Israel atau bahkan sebaliknya : orang bukan Israel,
yg memperoleh undangan kerajaan surga.
Namun pesta kerjaan surga bukan sekedar pesta ( ritual ) tapi tuntutan pakaian pesta ( spiritual ), sehingga orang yg tidak memakai pakaian pesta, akan masuk klasifikasi TIDAK LAYAK dan akan dihukum juga ( Mat 7:21-23)
Para pendengar diberi peringatan bahwa banyak
yg dipanggil ( baik Israel atau Non Israel ) tapi sedikit yg dipilih ( diberi hak mengikuti pesta sang Raja ).
--> Banyak yg ke gereja, tapi sedikit yg masuk surga.
Pakaian pesta artinya : kamu SDH diselamatkan dan kamu harus mengerjakan keselamatanmu.
Jelas ini merupakan sindiran sekaligus peringatan pada para pendengar Yahudi ( ingat bahwa Injil Matius ditujukan kepada orang Yahudi ).
Injil sdh diberikan tapi mrk sombongnya luar biasa, sehingga akhirnya keselamatan ditujukan kepada semua orang.
Jadi Matius 22 ini bukan ajaran tentang proses atau jalan keselamatan -- Ini merupakan tafsir berlebihan .
Kita perlu memahami dg jernih bedanya perumpamaan dg ajaran langsung.
Perumpamaan hanya menolong kita utk mengerti saja, sedangkan ajaran sudah bersifat final.
Dalam perumpamaan Matius 22,
Mengapa orang yg TDK berpakaian pesta dibiarkan masuk oleh para penjaga, tidak langsung dilarang utk masuk ke dalam ruangan?
Ingat perumpamaan lain di Alkitab tntg lalang dan Gandum : mereka dibiarkan tumbuh bersama, wkt panen baru akan dipisahkan.
Aplikasi :
Saat ini jika kita adalah gandum, kita TDK hidup gampang di antara para lalang.
Ingat kita ditempatkan sbg terang di tengah kegelapan, jangan minta gelapnya saja yg dihabisi.
Sebelum memahami keselamatan, kita harus pahami bahwa manusia harus dihukum krn melanggar perintah Allah , bukan karena manusia salah pilih.
Pelanggaran perintah Allah konsekuensinya cuma 1 yaitu MATI / MAUT.
Sama spt orang2 yg terpidana
hukuman mati, apabila kemudian ada orang2 yang dipilih Presiden utk mendapat Grasi/ ampunan, maka :
- Grasi adalah pertimbangan subjektif Presiden -- sama spt keselamatan adalah hak prerogatif Allah :
Allah memberikan anugerah kepada orang berdosa yang seharusnya mati, namun diberikan keselamatan.
- Grasi diberikan bukan karena seseorang layak.
- Orang yang tidak mendapat grasi tidak bisa berkata bahwa Presiden tidak adil, karena mereka menyadari bahwa mereka memang adalah terpidana mati ( sudah mati pada dirinya ).
JALAN KESELAMATAN :
1. Yoh 14:16 : hanya oleh YESUS
2. Rm 4&1-8 : hanya oleh IMAN
3. Yoh 16:8, 1 Kor 13:3 : Iman hanya bisa dikerjakan oleh Roh Kudus
4. Ef 2:8-9 : hanya oleh anugerah Allah bukan usaha manusia
5. Rm 8:28-29 : Dipilih, Ditentukan, Dipanggil, Dibenarkan, dimuliakan ( Ordo solutis / urut2an keselamatan )
6. Rm 9:1-20 : Allah memilih Yakub Bukan Esau
7. Rm 11:1-10 : Allah tdk menolak umat yg dipilihNya bukan yg memilihNya
Keterangan :
Ad 1.
Kalau orang mati bisa minta diselamatkan, berarti kita menyederhanakan akibat dosa -- ingat akibat dosa itu mati, TDK mgkn orang mati bisa minta diselamatkan.
Ad 2.
Hanya oleh iman ; bukan karena usaha, bukan juga sbg upah ( respon ).
Ingat grasi.
Ad 3.
Yakobus Arminius berkata : Allah memilih dan menetapkan orang dlm pra pengetahuannya, krn Allah tahu siapa yg baik dan siapa yg tidak baik, dan Allah memberi mrk cara percaya kpd Yesus.
Alkitab berkata : orang bisa bertobat dan percaya adalah krn karya Roh Kudus .
Pada waktu Roh Kudus menyadarkan kita akan dosa, maka kita insyaf -> itu adalah 100 persen karya Roh Kudus yg mendorong kita utk percaya dan menerima anugerah.
Ad 4.
Kalau manusia beragama bisa berespon terhadap Allah, maka dunia ini aman dan TDK ada lagi kejahatan.
Ad 5.
Banyak yg dipanggil, sedikit yg dipilih, itu sangat betul.
Oleh sebab itu kita jangan mendukakan Roh Kudus ( hidup TDK sesuai dg apa yg ditetapkanNya ).
Walaupun keselamatan itu merupakan kedaulatan Allah yg menyelamatkan kita
tapi di dalam mengerjakan keselamatan itu selalu ada pilihan .
Contohnya mau ke gereja atau tidak, itu adalah pilihan kita.
Ad 6.
Roma 9:1-20
Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,
bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati.
Bahkan, aku mau terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku secara jasmani.
Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah, dan janji-janji.
Mereka adalah keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias dalam keadaan-Nya sebagai manusia, yang ada di atas segala sesuatu. Ia adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin!
Akan tetapi firman Allah tidak mungkin gagal. Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel,
dan juga tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: "Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu."
Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.
Sebab firman ini mengandung janji: "Pada waktu seperti inilah Aku akan datang dan Sara akan mempunyai seorang anak laki-laki."
Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, — supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya —
dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
seperti ada tertulis: " Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau ."
Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil!
Sebab Ia berfirman kepada Musa: " Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi."
Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Sekarang kamu akan berkata kepadaku: "Jika demikian, apa lagi yang masih disalahkan-Nya? Sebab siapa yang menentang kehendak-Nya?"
Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: "Mengapakah engkau membentuk aku demikian?"
--> Pemilihan itu telah terlihat dari sejak mula2 sekali .
Dari keturunan Adam, keturunan Set yang dikenan oleh Tuhan.
Dari keturunan Set, adalah Nuh yg dipilih Tuhan.
Dari Nuh, adalah keturunan Sem yang menghasilkan Abraham ( disebut bangsa Semitic ).
Dari anak Abraham, Ishak yg dipilih bukan Ismael.
Dari keturunan Ishak, Yakub yg dipilih bukan Esau.
Dari keturunan Yakub ( 12 suku Israel ) adalah suku Yehuda yg dipilih, yang kelak akan melahirkan Raja Daud dan akan menurunkan Kristus ( secara garis keturunan lahiriah ).
Firaun tidak dipilih -- Firaun dikeraskan hatinya oleh Allah, artinya DIBIARKAN KERAS -- ini adalah ciri manusia umum, memang pasti akan keras hati ( karena dosa ), bukan Allah yg menyebabkan dia keras hati.
Kesimpulan :
- Kita harus membedakan perumpamaan dan ajaran.
- Utk memahami perumpamaan kita tidak boleh terjebak dalam alegoris dan melakukan eisegesis ( memasukkan ide/ pemikiran kita sendiri ), seharusnya eksegesis ( Alkitab menjelaskan Alkitab )
- Perumpamaan dalam Matius 22 bukan bicara mengenai proses keselamatan.
Ingat bahwa setelah seseorang diselamatkan Allah melalui karya Roh Kudus, ia baru bisa mengerjakan keselamatannya, bukan sebaliknya.
- Perumpamaan dlm Matius 22 tdk mungkin bertentangan dgn kitab Roma ( tentang pilihan Allah )
- TDK mungkin ajaran Alkitab itu saling bertabrakan. *
(Ringkasan khotbah ini belum diperiksa oleh pengkhotbah)