RINGKASAN KOTBAH
Minggu, 28 April 2019
Pdt. Netsen.
Alkitab, kitab Kejadian, Alam Semesta beserta isinya diciptakan oleh Allah semua baik adanya dan untuk kemuliaan-Nya.
Selanjutnya Tuhan Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa-Nya, ciptaan yang tertinggi dan mulia, yang diberi anugrah untuk mengelola dan memanfaatkan bumi dengan menjaga seluruh kelangsungan hidup didalamnya, bukan pemilik atas bumi.
Manusia bergantung secara absolut kepada Allah, Allah memberikan ciptaan lain untuk manusia hidup, sehingga ada dalam korelasi dengan ciptaan lainnya, dimana lingkungan hidup merupakan ruang aktualisasi diri manusia untuk mewujudnyatakan pertanggung jawaban imannya pada Tuhan dan pada sesamanya.
Dengan terpeliharanya alam ciptaan Allah maka alam akan dapat menyajikan keindahan, keasrian dan kesejukan, memberikan manfaat bagi memberikan kelangsungan hidup yang harmonis dan bersahabat, baik bagi hewan, tumbuhan dan bagi diri manusia.
Oleh sebab itu manusia perlu memiliki sikap mengendalikan diri, berpedoman pada keadilan, diiringi dengan cinta kasih, rasa hormat dan syukur dalam memanfaatkan alam yang Tuhan anugerahkan.
Bumi diciptakan demi kemuliaan Allah, tindakan memelihara ciptaan adalah sikap yang memuliakan Allah. Sebaliknya tindakan yang menghancurkan alam merupakan perbuatan yang melawan Allah Pencipta.
Keserakahan dan ketidakpedulian manusia membuat kerusakan yang mengakibatkan berbagai macam krisis dan bencana lingkungan hidup seperti Pencemaran, Kerusakan, Kepunahan, Kekacauan iklim global, Masalah Sosial.
Seorang sejarawan, Lynn Townsend White Jr mengkritik kerusakan alam terutama disebabkan oleh ajaran iman Kristiani tentang manusia yang diberi kuasa untuk menaklukkan bumi demi memenuhi kebutuhan hidupnya.
Merespon hal tersebut, Seorang bernama Katz menjelaskan, Konsep pemeliharaan dalam Yudaisme sama sekali tidak mengisyaratkan penguasaan secara destruktif, tetapi konservasi dan pemanfaatan alam demi manusia secara berkelanjutan.
Kekeliruan Lynn dalam menginterpretasi kata menaklukkan dan menguasai bumi, dianggap sebagai sesuatu yang melahirkan tindakan mengeksploitasi bumi yang mengakibatkan kehancuran bumi.
Alam ciptaan Allah, merupakan penyataan umum diri Allah kepada manusia.
Tokoh reformasi, Martin Luther menyatakan bahwa Allah menulis Firmannya tidak hanya di Alkitab, Tapi juga di pohon-pohon, bunga-bunga, awan dan bintang-bintang.
Apa yang Luther sampaikan merupakan gambaran untuk menyatakan akan kekaguman kepada Allah Pencipta, Orang percaya perlu menyatakan tanggung jawabnya dalam menjaga hijaunya bumi ini.
Kiranya kita juga tidak lalai dalam melaksanakan mandat yang telah Allah berikan untuk bertindak memperhatikan lingkungan dimana Tuhan menempatkan kita, mulailah dari lingkungan terkecil kita. Tuhan memberkati.
*sudah diperiksa oleh narasumber